Tirus

Yehezkiel 27:13

"Orang Yawan, Tubal dan Mesekh memperdagangkan engkau; mereka memberikan budak dan barang-barang tembaga sebagai gantinya.

Kemegahan Tirus dalam Perdagangan Kuno

Kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab kenabian dalam Perjanjian Lama, yang memuat nubuat-nubuat dan peringatan terhadap bangsa-bangsa, termasuk kota Tirus yang terkenal dengan kekayaan dan kejayaannya. Ayat Yehezkiel 27:13 secara spesifik menyebutkan Tirus sebagai pusat perdagangan yang menjangkau berbagai penjuru dunia pada masanya. Ayat ini membuka pandangan kita pada kompleksitas jaringan perdagangan kuno yang melibatkan berbagai bangsa dan komoditas.

Tirus, sebuah kota pelabuhan Fenisia yang strategis di pesisir Laut Tengah, dikenal sebagai kekuatan maritim dan pusat perdagangan terbesar di zamannya. Kekayaan Tirus dibangun di atas perdagangan, pelayaran, dan manufaktur barang-barang mewah. Dari surga bahari ini, kapal-kapal Tirus berlayar ke berbagai destinasi, membawa komoditas dari seluruh dunia dan mendistribusikannya kembali. Ayat yang kita bahas menyebutkan "Orang Yawan, Tubal dan Mesekh" sebagai para pedagang yang menjalin hubungan dagang dengan Tirus.

Istilah "Yawan" sering diidentifikasi dengan orang Yunani atau Ionia. Ini menunjukkan jangkauan perdagangan Tirus hingga ke peradaban Yunani kuno. Sementara itu, "Tubal" dan "Mesekh" diperkirakan merujuk pada suku-suku yang mendiami wilayah Anatolia atau Kaukasus. Hubungan dagang ini menggambarkan betapa luasnya jaringan komersial yang dikelola oleh Tirus. Mereka tidak hanya menjadi konsumen barang-barang dari daerah tersebut, tetapi juga pemasok utama.

Perdagangan Budak dan Tembaga

Menariknya, ayat ini secara spesifik menyebutkan dua jenis komoditas yang diperdagangkan: "budak dan barang-barang tembaga." Perdagangan budak adalah praktik yang umum di dunia kuno, dan kota-kota besar seperti Tirus kemungkinan besar terlibat di dalamnya, baik sebagai pusat perbudakan maupun sebagai perantara perdagangan. Ini mencerminkan realitas sosial dan ekonomi pada masa itu.

Selain itu, "barang-barang tembaga" juga menjadi komoditas penting. Tembaga adalah logam yang sangat berharga di zaman kuno, digunakan untuk membuat perkakas, senjata, dan ornamen. Ketersediaan dan pengolahan tembaga menjadi salah satu kekuatan ekonomi bagi berbagai bangsa, dan Tirus berperan dalam mendistribusikan hasil olahan tembaga ini. Para pedagang dari Yawan, Tubal, dan Mesekh membawa barang-barang ini sebagai pertukaran dengan kekayaan yang ditawarkan oleh Tirus, seperti pewarna ungu yang terkenal, barang-barang mewah lainnya, atau jasa maritim mereka.

Yehezkiel 27:13 bukan sekadar catatan sejarah mengenai aktivitas perdagangan. Ayat ini juga menyiratkan kemegahan dan kekuatan ekonomi Tirus yang menjadikannya pusat gravitasi perdagangan global pada masanya. Namun, di balik kemegahan tersebut, seringkali tersimpan cerita-cerita yang lebih gelap tentang eksploitasi dan keserakahan, seperti yang tersirat dari perdagangan budak. Nubuat Yehezkiel ini, meskipun berfokus pada aspek ekonomi, seringkali dikaitkan dengan peringatan ilahi terhadap kesombongan dan ketergantungan pada kekayaan duniawi, yang pada akhirnya akan membawa kejatuhan.