"Dan aku melihat, dan lihat, ada tembok di luar gedung di sekelilingnya; dan di tangan orang itu ada seutas tali pengukur seruas hasta, yang panjangnya enam hasta, setiap hasta lebih dari hasta biasa dan jengkal; dan ia mengukur lebar bangunan, satu hasta, dan tingginya, satu hasta." (Yehezkiel 40:3)
Bab-bab Yehezkiel 40 hingga 44 menggambarkan sebuah visi profetik yang mendalam tentang sebuah kuil baru. Penglihatan ini diberikan kepada nabi Yehezkiel saat ia berada di pembuangan di Babel. Visi ini bukan hanya sekadar deskripsi arsitektur, tetapi simbol yang kaya makna tentang pemulihan, kekudusan, dan kehadiran Allah di antara umat-Nya.
Dalam penglihatan ini, seorang "orang" dengan tali pengukur membimbing Yehezkiel, mengukur setiap aspek kuil yang baru. Juru ukur ini (yang sering diidentifikasi sebagai malaikat atau manifestasi Kristus) memberikan dimensi dan detail yang presisi. Kuil yang digambarkan memiliki halaman luar, halaman dalam, dan sebuah ruang kudus. Ini menunjukkan peningkatan keteraturan dan kekudusan dibandingkan dengan kuil sebelumnya yang telah dinajiskan. Pintu-pintu gerbang, tembok, dan ruangan-ruangan diukur dengan teliti, menekankan pentingnya setiap elemen dalam rencana ilahi.
Yang paling mencolok dari visi ini adalah deskripsi tentang pintu gerbang timur yang tertutup. Pintu ini unik karena tidak ada yang boleh melewatinya karena Allah Israel akan masuk dan keluar melaluinya. Hal ini menimbulkan banyak interpretasi teologis, sering dikaitkan dengan kedatangan Mesias dan kemungkinan inkarnasi-Nya. Kekudusan dan keteraturan kuil baru ini mencerminkan kekudusan Allah sendiri yang akan mendiami umat-Nya kembali.
Salah satu aspek yang paling menakjubkan dan simbolis dari visi Yehezkiel 47 adalah aliran air yang keluar dari bawah ambang pintu mezbah kuil. Awalnya hanya sedikit, air ini mengalir ke timur dan menjadi sungai yang semakin besar. Di kedua sisi sungai ini tumbuh berbagai macam pohon buah-buahan yang akan terus berbuah sepanjang tahun, dan daunnya akan menjadi obat. Danau Asin (Laut Mati) yang tandus pun akan menjadi tawar dan penuh dengan ikan.
Air kehidupan yang mengalir ini melambangkan berkat dan pemulihan yang dibawa oleh kehadiran Allah. Di tengah kehancuran dan keputusasaan umat Israel, visi ini memberikan harapan yang luar biasa. Air yang menyembuhkan dan memulihkan ini menunjukkan kuasa transformatif Allah. Ini adalah gambaran profetik yang kuat tentang berkat rohani yang akan mengalir dari Kristus, sumber kehidupan sejati. Air ini tidak hanya menyuburkan tanah, tetapi juga membawa kehidupan ke tempat-tempat yang mati, secara fisik maupun spiritual. Visi ini menegaskan kembali janji Allah untuk memulihkan umat-Nya dan kehadiran-Nya di antara mereka dengan kemuliaan yang baru dan lebih besar.
Yehezkiel 40-44, bersama dengan pasal-pasal berikutnya, memberikan pandangan yang kaya akan pemulihan ilahi. Kuil baru dan air kehidupan yang mengalir menjadi simbol harapan yang abadi, janji akan kembalinya Allah untuk mendiami umat-Nya dan memberkati mereka dengan kehidupan yang melimpah.