Yehezkiel 44:24

Tentang perkara hukum, haruslah mereka mengajarkannya; hukum dan peraturan haruslah mereka berikan; dan jalan-jalan orang benar haruslah mereka jaga.

Ayat Yehezkiel 44:24 adalah bagian dari narasi besar yang menggambarkan visi Yehezkiel tentang Bait Allah yang dipulihkan dan tatanan ibadah yang baru. Dalam konteks ini, ayat tersebut menyoroti peran penting para imam dan kaum Lewi dalam memelihara kebenaran dan keadilan di tengah umat Allah. Ayat ini memberikan panduan yang jelas mengenai tugas dan tanggung jawab spiritual mereka, menekankan tidak hanya ritual ibadah, tetapi juga aspek moral dan etika yang mendasar.

Kata kunci dalam ayat ini adalah "hukum", "peraturan", "mengajarkannya", dan "menjaganya". Ini menunjukkan bahwa para pemimpin rohani memiliki mandat ganda: pertama, untuk memahami dan mengkomunikasikan firman Allah (hukum dan peraturan) kepada umat, dan kedua, untuk memastikan bahwa kehidupan umat mencerminkan kebenaran firman tersebut (menjaga jalan-jalan orang benar). Tugas mengajar bukan sekadar menyampaikan informasi, melainkan mendidik umat tentang kehendak Allah dan konsekuensi ketaatan maupun ketidaktaatan.

Lebih jauh lagi, frasa "jalan-jalan orang benar" mengimplikasikan bahwa ibadah yang sejati tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari yang saleh. Para imam ditugaskan untuk menjadi teladan, membimbing umat bukan hanya melalui ritual di Bait Allah, tetapi juga dalam bagaimana mereka menjalani hidup mereka di luar tembok suci. Ini mencakup integritas, keadilan, kasih, dan ketaatan dalam semua aspek kehidupan.

Dalam visi Yehezkiel, Bait Allah yang dipulihkan adalah gambaran dari keberadaan Allah yang suci di antara umat-Nya. Oleh karena itu, para pelayan-Nya harus mencerminkan kesucian itu. Hal ini menuntut mereka untuk membedakan mana yang kudus dan mana yang tidak kudus, mana yang benar dan mana yang salah. Tugas mengajarkan hukum dan peraturan adalah sarana untuk membantu umat membuat pembedaan ini dalam kehidupan mereka sendiri, sehingga mereka dapat berjalan di jalan yang berkenan kepada Tuhan.

Keadilan dan kebenaran adalah fondasi dari tatanan ilahi. Yehezkiel 44:24 menekankan bahwa para imam adalah penjaga prinsip-prinsip ini. Mereka harus menjadi agen keadilan, memastikan bahwa semua orang diperlakukan dengan adil sesuai dengan hukum Allah. Mereka harus memberikan keteladanan dalam integritas, kejujuran, dan kesetiaan kepada Tuhan, sehingga umat dapat mencontoh mereka. Visi ini memberikan gambaran ideal tentang kepemimpinan rohani yang berfokus pada kebenaran ilahi dan penerapannya dalam kehidupan umat.

Implikasi dari Yehezkiel 44:24 sangat relevan bahkan hingga saat ini. Pemimpin rohani dan setiap orang yang memiliki otoritas dalam komunitas rohani memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan dan mempraktikkan prinsip-prinsip kebenaran Allah. Gereja, sebagai Bait Allah yang hidup, dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia, memanifestasikan keadilan dan kebenaran dalam segala tindakannya. Tugas untuk membedakan yang benar dan yang salah, serta membimbing orang lain ke jalan kebenaran, tetap menjadi amanat yang fundamental.