Yeremia 38:15 - Harapan di Tengah Kesesakan

"Berkatalah Yeremia kepada Zedekia: 'Jika aku menyerahkan engkau kepada orang Yahudi yang dahulu menganiaya engkau, maka mereka akan membunuh engkau dengan batu. Tetapi jika aku menyerahkan engkau kepada orang Kasdim, maka mereka tidak akan membunuh engkau, hanya akan membawamu pergi.'"
Simbol harapan dan perlindungan di tengah masa sulit.

Kisah dari Kitab Yeremia, pasal 38 ayat 15, menyajikan momen krusial dalam kehidupan nabi Yeremia dan Raja Zedekia. Situasi Yerusalem pada masa itu sangatlah genting. Kota itu sedang terkepung oleh pasukan Babel, dan kehancuran terasa semakin dekat. Dalam kondisi seperti ini, keberanian dan kebijakan menjadi barang langka, namun Yeremia, meskipun seringkali dianggap pembawa kabar buruk, menunjukkan keteguhan dan hikmat ilahi.

Ayat ini merupakan bagian dari percakapan antara Yeremia dan Raja Zedekia. Raja Zedekia, yang dalam posisi yang sangat sulit, secara pribadi mendatangi Yeremia di penjara untuk meminta petunjuk tentang apa yang akan terjadi dan bagaimana nasibnya kelak. Raja Zedekia tampak dilanda ketakutan dan kebingungan, memohon agar Yeremia tidak menyembunyikan kebenaran darinya, dan memohon agar Tuhan tidak membunuhnya. Ia juga meminta Yeremia agar menyampaikan pesan dari Tuhan kepada para pejabat kerajaan agar mereka tidak menghukumnya jika ia mencoba mencari jalan keluar dari kepungan.

Jawaban Yeremia dalam ayat 15 sangatlah lugas dan mengandung konsekuensi yang berat. Ia menempatkan pilihan di hadapan raja, yang pada dasarnya adalah dua jalur yang sangat berbeda dengan hasil yang berbeda pula. Pilihan pertama adalah jika Zedekia menyerahkan dirinya kepada bangsanya sendiri, yaitu orang Yahudi yang pada waktu itu cenderung memusuhi Yeremia dan tampaknya memiliki agenda sendiri, maka nasibnya akan tragis: dibunuh dengan batu. Ini mengindikasikan kemungkinan pengkhianatan atau hukuman mati oleh tangan bangsanya sendiri yang mungkin tidak setuju dengan keputusannya atau mencari kambing hitam.

Namun, Yeremia memberikan alternatif kedua yang, meskipun tidak sepenuhnya tanpa risiko, menawarkan sedikit harapan. Jika Zedekia berserah kepada orang Kasdim (pasukan Babel yang mengepung), maka konsekuensinya adalah ia tidak akan dibunuh. Sebaliknya, ia akan dibawa pergi dari Yehuda, kemungkinan besar sebagai tawanan ke Babel. Ini adalah nasib yang jauh lebih baik daripada dibunuh. Yeremia menawarkan sebuah gambaran realistis tentang konsekuensi dari setiap pilihan, membiarkan raja membuat keputusan akhir berdasarkan pemahaman tentang apa yang akan terjadi.

Pesan Yeremia 38:15 lebih dari sekadar ramalan politik atau militer. Ini adalah pelajaran tentang pentingnya mendengarkan suara kenabian, bahkan ketika itu terdengar sulit atau tidak menyenangkan. Yeremia, melalui firman Tuhan, menawarkan jalan ke luar dari keputusasaan, meskipun jalan itu melibatkan penderitaan dan kehilangan kebebasan. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi yang paling gelap sekalipun, Tuhan menyediakan jalan, yang mungkin tidak selalu sesuai dengan keinginan atau kenyamanan manusia, tetapi yang pada akhirnya membawa kepada keselamatan yang lebih besar atau menghindari kehancuran total. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kejujuran, sekalipun pahit, seringkali merupakan penunjuk jalan terbaik menuju harapan.