"Namun di akhir hari," demikian firman TUHAN, "Aku akan memulihkan keadaan Moab." Demikianlah firman TUHAN.
Kitab Yeremia, pasal 48, memuat nubuat yang kuat mengenai penghukuman atas bangsa Moab. Bangsa ini, yang merupakan keturunan Lot, sering kali terlibat dalam penyembahan berhala dan tindakan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Nubuat-nubuat sebelumnya dalam pasal ini menggambarkan kehancuran total Moab, kota-kota yang runtuh, dan penderitaan rakyatnya akibat invasi bangsa musuh, kemungkinan besar Babel.
Namun, di tengah gambaran kehancuran dan penghakiman yang begitu suram, ayat 47 dari pasal 48 ini menawarkan sebuah perspektif yang berbeda, sebuah janji yang bersinar terang di penghujung kegelapan. Ayat ini, "Namun di akhir hari," demikian firman TUHAN, "Aku akan memulihkan keadaan Moab," menjadi tanda bahwa rencana Tuhan tidak hanya terbatas pada penghukuman.
Frasa "di akhir hari" dalam konteks Alkitab sering kali merujuk pada masa depan, sebuah periode waktu di mana rencana penebusan dan pemulihan Tuhan akan sepenuhnya terwujud. Ini bisa merujuk pada pemulihan pasca-pembuangan Babel, atau bahkan secara lebih luas, pada kedatangan Mesias dan terwujudnya Kerajaan Tuhan.
Janji pemulihan ini menunjukkan bahwa meskipun bangsa Moab akan mengalami kesusahan dan hukuman, kasih karunia dan rencana Tuhan tetap berlaku. Tuhan tidak meninggalkan umat manusia dalam keputusasaan. Bahkan bagi bangsa-bangsa yang telah jauh dari jalan-Nya, ada harapan untuk kembali kepada-Nya dan mengalami pemulihan.
Ayat Yeremia 48:47 memberikan pelajaran yang berharga bagi kita saat ini. Pertama, ini mengingatkan kita bahwa Tuhan itu adil dan menghukum dosa, tetapi Dia juga adalah Tuhan yang penuh kasih dan belas kasihan. Penghukuman-Nya bukanlah akhir dari segalanya, melainkan seringkali merupakan bagian dari proses menuju pemulihan.
Kedua, ayat ini mengajarkan tentang harapan. Sekalipun kita menghadapi tantangan, kesulitan, atau bahkan konsekuensi dari kesalahan kita, selalu ada harapan untuk masa depan yang lebih baik melalui anugerah Tuhan. "Di akhir hari," Tuhan berjanji untuk memulihkan. Ini adalah janji yang kuat untuk terus beriman dan berharap, meskipun keadaan saat ini terlihat gelap.
Ketiga, ini menunjukkan jangkauan kasih Tuhan yang universal. Nubuat ini ditujukan kepada bangsa Moab, yang bukan bagian dari umat pilihan Tuhan, namun tetap menerima janji pemulihan. Ini mengisyaratkan bahwa rencana penebusan Tuhan juga mencakup semua bangsa, mengundang mereka untuk berbalik kepada-Nya.
Jadi, Yeremia 48:47 bukan hanya catatan sejarah tentang bangsa Moab, tetapi sebuah deklarasi ilahi tentang sifat Tuhan yang maharahim dan penuh harapan, bahkan di tengah-tengah murka-Nya. Ini adalah pengingat yang indah bahwa dalam rencana-Nya, selalu ada janji pemulihan di akhir perjalanan.