Yeremia 5:18

"Tetapi sekalipun demikian," firman TUHAN, "Aku tidak akan membinasakan kamu sama sekali.

Ayat Yeremia 5:18 adalah sebuah pernyataan ilahi yang penuh harapan di tengah konteks peringatan dan penghukuman. Kitab Yeremia seringkali diwarnai dengan nubuatan tentang kejatuhan Yehuda akibat ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Namun, di tengah pesan-pesan tentang murka Tuhan, terselip janji-janji pemulihan dan belas kasihan yang menunjukkan karakter Allah yang setia.

Ayat ini secara spesifik menegaskan bahwa meskipun umat pilihan Tuhan telah berulang kali menyimpang dari jalan-Nya, Tuhan tidak akan sepenuhnya menghancurkan mereka. Frasa "tidak akan membinasakan kamu sama sekali" memberikan penekanan yang kuat pada batasan-batasan keadilan Tuhan. Keadilan-Nya akan tetap ditegakkan, namun belas kasihan-Nya juga akan berkuasa. Ini adalah gambaran indah tentang bagaimana Allah menghukum dosa namun juga menawarkan kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.

Konteks yang mendahului ayat ini biasanya menggambarkan kesombongan, kemurtadan, dan penolakan umat Yehuda terhadap suara Tuhan. Mereka lebih memilih mengikuti jalan mereka sendiri, menyembah berhala, dan mengabaikan hukum-hukum-Nya. Yeremia diutus untuk menyampaikan pesan-pesan peringatan yang keras, seringkali ditolak dan bahkan dianiaya. Namun, Tuhan melihat hati umat-Nya, dan meskipun mereka layak menerima hukuman total, kasih setia-Nya mencegah kehancuran yang mutlak.

Janji ini mengingatkan kita bahwa Tuhan itu panjang sabar. Dia memberi banyak kesempatan bagi umat-Nya untuk berbalik. Penghukuman-Nya bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk mendidik dan memulihkan. Sebagian dari umat Tuhan akan tetap ada, sebagai benih pemulihan, di mana melalui mereka, rencana penebusan Tuhan akan terus berjalan.

Dalam teologi Kristen, janji ini sering dihubungkan dengan gagasan tentang sisa umat yang setia. Meskipun bangsa secara keseluruhan mungkin jatuh dalam dosa, selalu ada segelintir orang yang tetap setia kepada Tuhan, dan melalui merekalah, Tuhan akan bekerja untuk membangun kembali umat-Nya. Ini adalah bukti nyata dari anugerah dan kesetiaan Allah yang tak tergoyahkan, bahkan ketika umat-Nya gagal.

Penting bagi kita untuk merenungkan makna dari Yeremia 5:18. Ini bukan berarti kita boleh hidup dalam dosa tanpa konsekuensi. Sebaliknya, ini adalah undangan untuk menyadari bahwa meskipun kita mungkin jatuh, pintu pengampunan Tuhan selalu terbuka bagi mereka yang mau bertobat dengan sungguh-sungguh. Allah tidak pernah berhenti mengasihi umat-Nya, dan bahkan di tengah-tengah situasi tergelap sekalipun, Dia selalu menyimpan harapan dan janji pemulihan.

Mari kita renungkan betapa besar kasih dan kesabaran Tuhan. Dia melihat ketidaksempurnaan kita, kesalahan kita, namun Dia tidak pernah menyerah pada kita. Seperti yang dinyatakan dalam Yeremia 5:18, Dia akan terus berkarya untuk memulihkan dan membawa kita kembali kepada-Nya. Ini adalah pengingat yang sangat berharga dan menguatkan bagi setiap orang yang percaya.