Yeremia 6:18 - Janji Allah yang Tak Tergoyahkan

"Oleh sebab itu, dengarkanlah, hai bangsa-bangsa, dan ketahuilah, hai jemaat, apa yang akan terjadi pada mereka!"

ALLAH

Ayat Yeremia 6:18 merupakan seruan yang kuat dari nabi Yeremia, yang ditujukan kepada "bangsa-bangsa" dan "jemaat". Ini adalah undangan mendengarkan dan memahami, bukan sekadar dengan telinga, tetapi dengan hati dan akal budi. Dalam konteks kitab Yeremia, ayat ini muncul di tengah-tengah peringatan keras mengenai penghakiman ilahi yang akan menimpa Yehuda karena dosa-dosa mereka. Namun, di balik peringatan tersebut, terselip sebuah janji ilahi yang mendalam.

Apa yang akan terjadi pada mereka? Yeremia merujuk pada konsekuensi dari ketidaktaatan umat Allah, yang pada akhirnya akan membawa kehancuran dan pembuangan. Namun, kata "mereka" dalam ayat ini tidak hanya merujuk pada umat Allah yang berdosa, tetapi juga pada semua bangsa yang bersalah. Ini menunjukkan cakupan keadilan dan kedaulatan Allah yang melampaui batas-batas geografis atau etnis. Allah adalah penguasa seluruh bumi, dan tindakan-Nya memiliki dampak universal.

Perintah untuk "mendengarkan" dan "mengetahui" menunjukkan bahwa ada hikmat ilahi yang perlu dipahami. Ini bukan sekadar pengumuman pasif, melainkan ajakan aktif untuk introspeksi dan pengenalan akan karakter Allah. Allah ingin umat-Nya dan bangsa-bangsa lain menyadari bahwa Ia adalah Allah yang adil, yang tidak akan membiarkan dosa berlalu begitu saja. Namun, yang lebih penting, ayat ini juga menyoroti aspek lain dari Allah: kesetiaan-Nya.

Meskipun penghakiman adalah bagian dari respons Allah terhadap dosa, firman Allah selalu mengandung harapan. Janji Allah, seperti yang tersirat dalam konteks yang lebih luas dari kitab Yeremia, adalah janji untuk memulihkan dan membangun kembali. Keadilan-Nya tidak membatalkan kasih-Nya. Bahkan ketika Ia menghukum, tujuan-Nya adalah untuk membawa umat-Nya kembali kepada diri-Nya, agar mereka dapat mengalami hubungan yang benar dan berkat-Nya kembali.

Ayat ini, Yeremia 6:18, mengingatkan kita bahwa Allah bekerja dalam sejarah, baik dalam memberikan peringatan maupun dalam menepati janji-Nya. Ia adalah Allah yang berdaulat, yang melihat segalanya, dan yang bertindak sesuai dengan kehendak-Nya yang kudus. Pesan ini relevan bagi kita hingga kini: kita dipanggil untuk mendengarkan firman-Nya, memahami keadilan dan kasih-Nya, serta percaya pada janji-janji-Nya yang senantiasa berlaku. Kebaikan dan keadilan Allah adalah dasar yang tak tergoyahkan bagi mereka yang mencari-Nya.

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, seringkali kita terburu-buru dan mengabaikan pesan-pesan rohani yang mendalam. Namun, Yeremia 6:18 adalah pengingat yang berharga untuk berhenti sejenak, merenungkan kebesaran Allah, dan mendengar suara-Nya. Keputusan untuk mendengarkan dan mengetahui akan membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang rencana-Nya dan pada akhirnya, pada kedamaian sejati yang hanya bisa ditemukan di dalam Dia.