"Dan terang Israel akan menjadi api, dan Yang Mahakudus akan menjadi nyala api dan membakar habis serta menghancurkan duri-duri dan betik-betikNya dalam satu hari."
Ilustrasi pembalasan ilahi yang membakar
Kitab Yesaya adalah salah satu kitab nubuat dalam Perjanjian Lama yang kaya akan pesan ilahi, mencakup ramalan tentang penghakiman, pemulihan, dan kedatangan Mesias. Ayat 10:17 ini merupakan bagian dari serangkaian nubuat yang ditujukan kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya, khususnya terkait dengan keangkuhan dan penindasan yang dilakukan oleh Asyur.
Pada masa itu, Kerajaan Asyur merupakan kekuatan militer yang dominan dan seringkali menjadi alat penghakiman Allah atas dosa bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Namun, mereka seringkali bertindak di luar batas yang ditetapkan Allah, membawa kesombongan dan kekejaman yang berlebihan. Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah, yang disebut sebagai "terang Israel" dan "Yang Mahakudus," akan bangkit untuk memberikan pembalasan yang dahsyat terhadap musuh-musuh-Nya, termasuk Asyur yang telah menjadi ancaman bagi umat-Nya.
Gambaran "terang Israel akan menjadi api" dan "Yang Mahakudus akan menjadi nyala api" sangat kuat. Api seringkali melambangkan kemurnian, kekudusan, penghakiman, dan kuasa ilahi. Ketika terang Israel yang seharusnya membawa kehidupan dan berkat menjadi api yang membakar, ini menunjukkan bahwa Allah akan menggunakan kuasa-Nya dengan tegas untuk membinasakan segala sesuatu yang menentang-Nya dan mengancam umat-Nya.
Frasa "membakar habis serta menghancurkan duri-duri dan betik-betikNya dalam satu hari" menekankan ketuntasan dan kecepatan pembalasan ilahi. Duri dan betik melambangkan hal-hal yang mengganggu, tidak berguna, dan merusak. Dalam konteks ini, mereka merujuk pada para penindas, kejahatan, dan segala bentuk pemberontakan terhadap kekuasaan Allah. Nubuat ini menjanjikan bahwa dalam waktu yang ditentukan oleh Allah, musuh-musuh ini akan dilenyapkan sepenuhnya, tidak menyisakan apa pun. Pembalasan ini bukan sekadar hukuman, tetapi juga pembersihan dan pemulihan bagi umat-Nya.
Meskipun ayat ini berbicara tentang pembalasan yang mengerikan bagi musuh-musuh Allah, di balik itu terdapat pesan pengharapan yang mendalam bagi umat Israel. Ketika Allah membakar habis duri-duri dan betik-betik, itu berarti bahwa ancaman dan penindasan yang mereka alami akan berakhir. Allah, dalam kekudusan-Nya, akan membela umat-Nya dan memulihkan keadaan mereka.
Ayat ini mengajarkan bahwa Allah itu kudus dan adil. Dia tidak akan membiarkan kejahatan dan kesombongan berkuasa selamanya. Ada saatnya ketika Allah akan bertindak dengan kuasa penuh untuk menegakkan keadilan-Nya. Bagi orang percaya, nubuat ini adalah pengingat bahwa Tuhan mengendalikan sejarah dan akan selalu melindungi umat-Nya dari segala bahaya yang mengancam. Ini juga mengajarkan kita untuk tidak berbuat kejahatan atau menindas orang lain, karena Allah akan menghakimi setiap perbuatan. Kepercayaan pada pembalasan ilahi memberikan ketenangan dan kepastian bahwa keadilan pada akhirnya akan ditegakkan.