Yesaya 13:15

"Siapa pun yang terdapat, akan ditikam, dan siapa pun yang tertangkap, akan dibunuh dengan pedang."
Ilustrasi visualisasi kekacauan dan kehancuran atas Babel.

Ayat Firman Tuhan dalam Yesaya pasal 13, ayat 15, melukiskan gambaran yang suram mengenai penghakiman ilahi yang akan menimpa Babel. Pernyataan ini bukan sekadar ramalan sejarah, melainkan sebuah peringatan tegas tentang konsekuensi dari kesombongan, kekejaman, dan penyembahan berhala yang telah merajai kota megah tersebut. "Siapa pun yang terdapat, akan ditikam, dan siapa pun yang tertangkap, akan dibunuh dengan pedang." Kalimat ini menggambarkan ketidakberdayaan total penduduk Babel di hadapan kekuatan yang datang untuk menghukum mereka.

Konteks historis dari nubuat ini sangatlah penting. Pada masa Yesaya, Babel adalah sebuah kerajaan besar yang kuat, sering kali menjadi ancaman bagi bangsa Israel. Namun, kemegahan Babel diselimuti oleh ketidakadilan dan penindasan. Tuhan, dalam kedaulatan-Nya, mengizinkan kehancuran Babel terjadi sebagai bagian dari rencana-Nya untuk memulihkan umat-Nya dan menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan duniawi yang dapat menentang kekuasaan-Nya. Bangsa-bangsa yang bangga dan sombong seperti Babel pada akhirnya akan menghadapi keadilan ilahi.

Penghakiman yang digambarkan dalam ayat ini bersifat absolut. Tidak ada tempat untuk lari atau bersembunyi. Siapa pun yang ditemukan di dalam kota, baik pria maupun wanita, tua maupun muda, akan menghadapi kematian di tangan musuh. Penggunaan kata "ditikam" dan "dibunuh dengan pedang" menunjukkan kekejaman dan totalitas dari serangan yang akan datang. Ini adalah gambaran gamblang tentang kegagalan total dari sistem dan kekuatan yang dibangun oleh manusia tanpa takut akan Tuhan.

Lebih dari sekadar hukuman militer, ayat ini juga dapat dilihat sebagai metafora yang lebih luas. Dalam pengertian rohani, kesombongan, keserakahan, dan penyimpangan dari kebenaran ilahi sering kali membawa kehancuran bagi individu maupun masyarakat. Keadilan Tuhan pasti akan datang bagi setiap dosa yang tidak dipertobatkan. Pesan ini mengingatkan kita untuk senantiasa hidup dalam kerendahan hati, kebenaran, dan takut akan Tuhan, karena pada akhirnya, hanya Dia yang memiliki kekuasaan dan keadilan sejati.

Yesaya 13:15 adalah pengingat akan keadilan dan kedaulatan Tuhan atas segala bangsa. Ini adalah peringatan keras bagi mereka yang mengandalkan kekuatan duniawi dan mengabaikan hukum ilahi. Bagi umat Tuhan, nubuat ini juga memberikan harapan bahwa meskipun kejahatan mungkin tampak berkuasa untuk sementara waktu, keadilan Tuhan pasti akan ditegakkan.