"Sebab TUHAN akan menaruh belas kasihan kepada Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi. Ia akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka sendiri, dan orang asing akan bergabung dengan mereka dan melekat pada keluarga keturunan Yakub." (Terjemahan TB)
Kitab Yesaya, salah satu kitab kenabian yang paling kaya akan nubuat dan penghiburan, membuka fasal 14 dengan sebuah janji yang memancarakan harapan dan kepastian akan kuasa serta belas kasihan ilahi. Ayat pertama, Yesaya 14:1, menjadi fondasi penting bagi pesan-pesan selanjutnya yang berbicara tentang pemulihan dan kemenangan. Ayat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah deklarasi ilahi yang menekankan dua aspek krusial: belas kasihan Tuhan terhadap umat-Nya, dan pilihan-Nya yang terus-menerus berlaku atas mereka.
Kata "belas kasihan" dalam bahasa Ibrani menyiratkan kasih yang mendalam, semacam rasa sakit karena penderitaan orang lain yang terjalin dengan kerinduan untuk menolong. Tuhan, dalam kedaulatan-Nya, memilih untuk tidak membiarkan umat-Nya tenggelam dalam penderitaan atau kesulitan mereka. Sebaliknya, Ia berjanji untuk menunjukkan belas kasihan-Nya. Hal ini menunjukkan sifat Tuhan yang penuh kasih dan setia, yang tidak pernah meninggalkan umat-Nya selamanya, meskipun mereka mungkin mengalami masa-masa sulit atau disiplin ilahi.
Lebih lanjut, ayat ini menegaskan kembali "pilihan" Tuhan atas Israel. Pilihan ini bukanlah sesuatu yang acak, melainkan sebuah keputusan yang teguh dan kekal. Ini menandakan bahwa identitas dan tujuan Israel di mata Tuhan tetap utuh, terlepas dari keadaan eksternal atau kesalahan mereka. Pilihan ini menjadi sumber kekuatan dan keberanian, karena mereka tahu bahwa mereka berdiri bukan atas dasar kebaikan mereka sendiri, tetapi atas dasar anugerah dan kesetiaan Tuhan.
Implikasi dari belas kasihan dan pilihan ilahi ini termanifestasi dalam janji bahwa "Ia akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka sendiri". Setelah periode pembuangan atau ketidakpastian, Tuhan berjanji untuk mengembalikan umat-Nya ke tanah warisan mereka. Ini adalah gambaran yang kuat tentang stabilitas, keamanan, dan kepemilikan yang dipulihkan. Tanah itu melambangkan berkat Tuhan, kehadiran-Nya, dan tempat di mana mereka dapat hidup sesuai dengan rancangan-Nya.
Yang menarik dari ayat ini adalah penambahan frasa "orang asing akan bergabung dengan mereka dan melekat pada keluarga keturunan Yakub." Ini menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak terbatas hanya pada pemulihan Israel secara eksklusif, tetapi juga mencakup inklusi dari mereka yang sebelumnya asing. Ini adalah petunjuk awal dari cakupan universal dari rencana keselamatan Tuhan, di mana batas-batas bangsa dan asal-usul menjadi tidak relevan di hadapan kasih dan tawaran pengampunan-Nya. Orang asing yang memilih untuk menerima Tuhan dan identitas umat-Nya akan diintegrasikan sepenuhnya, menunjukkan perluasan kasih dan kerajaan Tuhan.
Dengan demikian, Yesaya 14:1 bukan hanya sekadar ayat pembuka; ia adalah deklarasi yang kaya makna tentang sifat Tuhan yang mengasihi, setia, dan berdaulat. Ia menawarkan penghiburan mendalam bagi mereka yang merasa terbuang atau putus asa, mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki rencana pemulihan, kepulihan, dan inklusi bagi umat-Nya. Pesan ini terus bergema hingga kini, mengundang kita untuk berpegang pada harapan yang teguh dalam janji-janji-Nya yang tak tergoyahkan.