Yesaya 25:11

"Sebab seperti jerami yang ditebar di dalam kolam pembakaran, dan seperti rumput kering yang kering, demikianlah ia akan terlempar ke dalam api dan terbakar habis."

DAMAI

Simbol kedamaian dan pembebasan dari kekacauan.

Ayat Yesaya 25:11 melukiskan sebuah gambaran yang kuat dan dramatis mengenai kehancuran musuh-musuh Allah dan pembebasan umat-Nya. Dalam konteks nubuat Yesaya, ayat ini sering kali dipahami sebagai referensi pada penghakiman terakhir di mana segala sesuatu yang jahat dan menentang kehendak ilahi akan dimusnahkan. Gambaran jerami dan rumput kering yang dibakar dalam kolam pembakaran menggambarkan betapa mudah dan cepatnya kehancuran itu terjadi. Sesuatu yang dulunya tampak kokoh atau berguna, seperti jerami bagi api, bisa lenyap dalam sekejap ketika berhadapan dengan kuasa ilahi yang menghakimi.

Namun, di balik gambaran penghakiman yang keras ini, tersirat janji kelepasan dan keselamatan bagi mereka yang setia kepada Tuhan. Sejarah bangsa Israel penuh dengan pengalaman di mana mereka mengalami penindasan dan pencobaan yang berat, namun Tuhan selalu menyediakan jalan keluar. Nubuat Yesaya ini memberikan harapan bahwa pada akhirnya, segala bentuk penindasan, kejahatan, dan kekacauan akan dihancurkan, digantikan oleh ketertiban dan kedamaian yang kekal.

Konsep pembebasan dan kemenangan atas musuh ini merupakan tema sentral dalam banyak bagian Alkitab, termasuk di Perjanjian Baru. Yesus Kristus datang untuk membebaskan manusia dari dosa dan maut, serta mendirikan Kerajaan-Nya yang penuh damai sejahtera. Gambaran api yang melenyapkan jerami dan rumput kering dapat dilihat sebagai metafora dari karya Kristus yang memurnikan dan membinasakan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kekudusan-Nya.

Ayat ini juga mengajarkan kita tentang kedaulatan Allah yang mutlak atas segala sesuatu. Tidak ada kekuatan atau kejahatan yang dapat bertahan di hadapan-Nya. Ia adalah penghakiman yang adil dan penyelamat yang setia. Bagi umat percaya, ayat ini bukan hanya tentang penghukuman dosa, tetapi lebih penting lagi, tentang penggenapan janji kelepasan dan kehidupan baru yang disediakan oleh Allah. Kita diajak untuk menaruh kepercayaan penuh kepada-Nya, karena Ia akan membinasakan semua yang mengancam kedamaian dan kebahagiaan umat-Nya, serta membawa kita pada kesempurnaan di hari yang akan datang. Semangat akan kedamaian dan kemenangan ilahi inilah yang menjadi inti dari pesan Yesaya 25:11, mengingatkan kita akan kekuatan penghakiman-Nya sekaligus kemurahan-Nya yang tak terbatas bagi mereka yang mengasihi-Nya.

Dalam konteks spiritual, 'jerami' dan 'rumput kering' bisa juga diartikan sebagai dosa, keserakahan, kesombongan, dan segala macam kejahatan yang merusak kehidupan manusia dan relasinya dengan sesama serta Tuhan. Ayat ini mengindikasikan bahwa segala sesuatu yang dibangun di atas fondasi yang rapuh dan bertentangan dengan prinsip-prinsip ilahi pasti akan menemui ajalnya. Sebaliknya, kebenaran dan keadilan Tuhan akan tegak berdiri untuk selamanya, memberikan dasar yang kokoh bagi umat-Nya untuk hidup dalam sukacita dan ketenangan.