"Pada hari itu TUHAN semesta alam akan menjadi mahkota keagungan dan perhiasan yang indah bagi sisa-sisa umat-Nya."
Ayat Yesaya 28:5 membentangkan sebuah janji ilahi yang penuh pengharapan. Dalam konteks sejarahnya, Nabi Yesaya menyampaikan pesan ini kepada umat Israel yang sedang menghadapi ancaman dan kegelapan, baik dari segi politik maupun spiritual. Namun, di tengah kesulitan tersebut, Tuhan tidak meninggalkan mereka. Sebaliknya, Dia menjanjikan kehadiran-Nya yang mulia sebagai sumber kekuatan, kehormatan, dan keindahan bagi mereka yang setia.
Frasa "sisa-sisa umat-Nya" seringkali merujuk pada bagian kecil dari umat Tuhan yang tetap teguh beriman meskipun mayoritas telah menyimpang atau jatuh dalam dosa. Ini adalah gambaran tentang sebuah komitmen dan ketekunan yang akan menuai berkat khusus. Tuhan tidak hanya melihat jumlah, tetapi kualitas hati dan kesetiaan. Bagi mereka yang tetap berpaut pada-Nya, janji ini menjadi sumber penghiburan dan motivasi yang luar biasa. Kemuliaan Tuhan akan menjadi perhiasan yang tak ternilai, melampaui segala kekayaan atau kehormatan duniawi.
Konsep "mahkota keagungan" dan "perhiasan yang indah" menggambarkan suatu kehormatan dan status yang ditinggikan. Ini bukan tentang kebanggaan yang sombong, melainkan tentang pengakuan atas karya Tuhan dalam kehidupan mereka. Seolah-olah Tuhan sendiri yang memasangkan mahkota kemenangan dan perhiasan yang berkilauan pada dahi umat-Nya yang setia. Ini adalah tanda kasih karunia, penyertaan, dan pemulihan yang berakar pada karakter Tuhan yang kudus dan penuh kasih.
Dalam penerapan modern, ayat ini tetap relevan. Di tengah kompleksitas hidup, godaan, dan tantangan iman, selalu ada godaan untuk menyerah atau mengikuti arus yang menyimpang. Namun, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kesetiaan kepada-Nya, sekecil apapun itu, akan dihargai. Tuhan melihat hati yang merindukan kebenaran dan mencari wajah-Nya. Janji ini menginspirasi kita untuk terus berjalan dalam terang, percaya bahwa Tuhan akan mendandani kita dengan kemuliaan-Nya, menjadikan kita berharga di hadapan-Nya, dan memberikan kita kehormatan yang kekal. Kehadiran Tuhan sendiri adalah kemuliaan tertinggi, yang akan membuat hidup kita bersinar dengan keindahan yang berasal dari sumber surgawi. Ini adalah janji bagi semua orang yang menjadikan Tuhan sebagai jangkar dan tujuan hidup mereka.