Yesaya 31:4

"Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: Seperti singa yang mengaum, atau singa muda yang duduk di atas mangsanya, yang tidak terkejut oleh panggilan gembala, sekalipun ramai sekali suara mereka, demikianlah TUHAN semesta alam akan turun untuk berperang di gunung Sion dan di atas bukitnya."

Tuhan Sang Pelindung Yang Perkasa

Ayat firman Tuhan dalam Yesaya 31:4 memberikan gambaran yang begitu kuat dan menenteramkan tentang sifat pelindung Tuhan. Perumpamaan yang digunakan—singa yang mengaum, singa muda yang menjaga mangsanya—bukanlah citra yang lemah lembut, melainkan simbol kekuatan, keberanian, dan keteguhan yang tak tergoyahkan. Tuhan membandingkan diri-Nya dengan seekor singa yang tidak gentar oleh suara seruan para gembala yang mencoba merebut mangsanya. Ini menyiratkan bahwa Tuhan memiliki otoritas dan kekuatan yang jauh melampaui ancaman apa pun yang datang kepada umat-Nya.

Gambaran ini sangat penting bagi bangsa Israel pada masa itu, yang sering kali menghadapi tekanan dari bangsa-bangsa tetangga yang lebih kuat. Mereka tergoda untuk mencari perlindungan pada kekuatan militer atau aliansi dengan bangsa lain, yang sering kali rapuh dan tidak dapat diandalkan. Namun, nabi Yesaya diingatkan oleh Tuhan bahwa sumber perlindungan yang sejati dan mutlak adalah Tuhan semesta alam sendiri.

Keteguhan Dalam Pertempuran Rohani

Tuhan akan turun untuk berperang di gunung Sion dan di atas bukitnya. Gunung Sion dan bukit-bukit di sekitarnya adalah simbol dari hadirat Tuhan dan tempat perlindungan-Nya. Ketika Tuhan digambarkan turun untuk berperang, itu bukan berarti Tuhan bersifat agresif atau haus darah. Sebaliknya, ini adalah gambaran bagaimana Tuhan secara aktif dan penuh kuasa membela umat-Nya dari setiap ancaman yang bertujuan untuk menghancurkan mereka, baik secara fisik maupun rohani. Kehadiran Tuhan yang berkuasa di tengah-tengah umat-Nya adalah jaminan perlindungan tertinggi.

Metafora singa ini mengajarkan kita tentang komitmen Tuhan yang teguh. Singa tidak akan dengan mudah melepaskan mangsanya, begitu pula Tuhan tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan mereka yang berseru kepada-Nya dan bergantung pada-Nya. Bahkan ketika ada banyak "suara gembala"—yaitu, berbagai tekanan, godaan, dan ancaman dunia—Tuhan tetap teguh dalam posisinya sebagai pelindung. Ia tidak akan terintimidasi atau teralihkan dari tugas-Nya untuk menjaga umat-Nya.

Pelajaran Untuk Kehidupan Modern

Di era modern ini, kita mungkin tidak menghadapi ancaman militer langsung seperti bangsa Israel kuno, tetapi kita tetap menghadapi berbagai pertempuran. Ada godaan, ketakutan, keraguan, dan kekuatan-kekuatan jahat yang berusaha menjauhkan kita dari Tuhan dan merusak kehidupan kita. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kita tidak perlu mencari perlindungan pada kekuatan duniawi yang sementara, seperti kekayaan, status, atau bahkan pengetahuan semata. Sebaliknya, kita dipanggil untuk mempercayai Tuhan, Sang Singa Yehuda, yang berkuasa atas segalanya.

Ketika kita merasa dikepung oleh masalah, ketika suara-suara keraguan dan ketakutan begitu lantang, kita dapat mengingat bahwa Tuhan semesta alam siap membela kita. Kehadiran-Nya yang perkasa dan komitmen-Nya yang teguh adalah fondasi keamanan kita. Dengan iman kepada-Nya, kita dapat menghadapi setiap tantangan dengan keberanian, mengetahui bahwa kita tidak sendirian, melainkan dilindungi oleh Sang Pelindung yang tidak pernah tertidur, Sang Singa yang Perkasa.

Simbol Singa Mengaum dengan latar belakang cerah