Yesaya 37:27 - Jawaban Tuhan Atas Penghinaan Sanherib

"Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah lama melakukannya, sejak dini hari Aku telah merancangkannya? Sekarang Aku meluapkannya, sehingga kaudapat meruntuhkan kota-kota berkubu menjadi timbunan puing."

Ayat yang terukir dalam Kitab Yesaya 37:27 ini merupakan bagian dari narasi dramatis tentang bagaimana Tuhan berinteraksi dengan raja Asyur, Sanherib, yang arogan. Sanherib telah mengerahkan pasukannya dan mengirim utusan untuk menghina Raja Hizkia serta menakut-nakuti umat Allah. Dengan penuh keangkuhan, ia membanggakan kemampuannya menaklukkan bangsa-bangsa lain dan meragukan kemampuan Tuhan Israel untuk melindungi umat-Nya.

Namun, di tengah ancaman dan penghinaan yang dilancarkan Sanherib, Tuhan melalui nabi-Nya, Yesaya, memberikan jawaban yang tegas dan berkuasa. Ayat 37:27 ini menjadi inti dari respons ilahi tersebut. Tuhan mengingatkan Sanherib bahwa apa yang sedang terjadi bukanlah sesuatu yang baru bagi-Nya. Tuhan telah "lama melakukannya, sejak dini hari Aku telah merancangkannya." Pernyataan ini menekankan kedaulatan dan kendali mutlak Tuhan atas sejarah dan segala peristiwa di dalamnya. Rencana Tuhan bukan sekadar respons sesaat, melainkan adalah rancangan kekal yang telah ada jauh sebelum Sanherib bahkan memikirkan rencananya.

Lebih lanjut, Tuhan menyatakan, "Sekarang Aku meluapkannya, sehingga kaudapat meruntuhkan kota-kota berkubu menjadi timbunan puing." Kalimat ini terdengar ambigu, namun dalam konteks penghinaan Sanherib, ini adalah pernyataan tentang bagaimana Tuhan akan menggunakan kekuasaan-Nya untuk mendemonstrasikan superioritas-Nya. Tuhan membiarkan Sanherib melihat dan bahkan mengalami sebagian dari kuasa-Nya, namun bukan dalam arti Tuhan mendukung kejahatan Sanherib. Sebaliknya, Tuhan menggunakan keberadaan Sanherib dan segala rencananya sebagai alat untuk menyatakan kebesaran-Nya. Sanherib merasa dirinya adalah penakluk yang tak tertahankan, tetapi Tuhan menggunakannya untuk menampilkan rencana ilahi-Nya sendiri. Kemenangan-kemenangan Sanherib justru akan menjadi bukti keagungan Tuhan ketika pada akhirnya ia akan dihancurkan atau dikalahkan oleh tangan Tuhan.

Kisah ini memberikan pelajaran yang mendalam bagi kita. Ketika kita menghadapi situasi yang terasa mengancam, dihina, atau di mana kejahatan tampaknya berkuasa, ingatlah bahwa Tuhan berada di atas segalanya. Dia bukan hanya seorang pengamat, tetapi Dia adalah Perancang segala sesuatu. Rencana-Nya telah ada sejak awal dan Dia akan meluapkannya pada waktu yang tepat. Kebanggaan dan kesombongan Sanherib akhirnya dihancurkan oleh tangan Tuhan. Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada kekuatan, baik kerajaan maupun individu, yang dapat melawan rencana dan kekuasaan Tuhan yang Mahakuasa. Tuhan akan selalu mempertahankan umat-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya di hadapan semua bangsa.

Ikon simbol kekuasaan ilahi dan kehancuran T

Tuhan adalah sumber kekuatan sejati. Segala bentuk kesombongan dan penindasan akan pada akhirnya berhadapan dengan rencana-Nya yang kekal dan berdaulat. Percayalah pada janji-Nya dan ketahuilah bahwa Dia memegang kendali.