Yesaya 48:15

"Akulah yang berfirman, akulah yang memanggilnya, akulah yang mendatangkannya, dan Akulah yang membuat berhasil jalannya."

Tuhan

Simbol: Tangan Tuhan yang membimbing dan jalan yang dilalui.

Firman Tuhan yang tercatat dalam Kitab Yesaya pasal 48 ayat 15 menawarkan sebuah janji yang begitu mendalam dan menguatkan. Ayat ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah deklarasi ilahi tentang kedaulatan, kemahatahuan, dan kasih Tuhan yang tak terbatas bagi umat-Nya. Ketika kita merenungkan kalimat, "Akulah yang berfirman, akulah yang memanggilnya, akulah yang mendatangkannya, dan Akulah yang membuat berhasil jalannya," kita diundang untuk melihat lebih dalam lagi betapa Tuhan secara aktif terlibat dalam setiap aspek kehidupan kita.

Frasa "Akulah yang berfirman" menegaskan otoritas dan kekuatan di balik setiap perkataan Tuhan. Firman-Nya memiliki daya cipta dan daya ubah. Sama seperti Dia berfirman dan alam semesta tercipta, demikian pula firman-Nya memiliki kuasa untuk membentuk realitas dan memberikan arah. Ketika kita mendengar dan taat pada firman-Nya, kita sebenarnya sedang mendengarkan suara Pencipta yang mengarahkan langkah kita pada kebaikan.

Kemudian, "akulah yang memanggilnya." Panggilan ini bisa merujuk pada panggilan Tuhan kepada individu untuk tujuan tertentu, atau panggilan-Nya kepada umat-Nya untuk keluar dari penindasan dan kembali kepada-Nya. Ini menunjukkan inisiatif Tuhan. Dia yang memulai, Dia yang mencari, dan Dia yang mengundang. Tidak ada seorang pun yang dapat mendekati Tuhan tanpa terlebih dahulu dipanggil oleh-Nya. Panggilan ini seringkali datang dalam berbagai bentuk: melalui firman-Nya, melalui Roh Kudus, atau melalui peristiwa-peristiwa dalam hidup kita.

"Akulah yang mendatangkannya" berbicara tentang kedaulatan Tuhan dalam membawa umat-Nya ke tempat yang Dia inginkan. Ini bisa berarti membawa mereka keluar dari kesulitan, membawa mereka ke tanah perjanjian, atau membawa mereka pada pemenuhan janji-Nya. Tuhan tidak pernah pasif; Dia adalah penggerak utama dalam rencana-Nya. Ketika kita merasa tersesat atau tidak tahu jalan ke depan, janji ini mengingatkan kita bahwa Tuhan yang akan membawa kita ke tujuan yang telah Dia tetapkan.

Yang paling menguatkan adalah frasa terakhir: "dan Akulah yang membuat berhasil jalannya." Ini adalah jaminan bahwa ketika Tuhan memulai sesuatu, Dia juga yang akan menyelesaikannya dengan sukses. Bukan sekadar membuka jalan, tetapi memastikan jalan itu berhasil dilalui, mencapai hasil yang dikehendaki-Nya. Ini bukan berarti hidup tanpa tantangan, tetapi bahwa dalam setiap tantangan, Tuhan bekerja untuk menghasilkan kemenangan dan penyelesaian yang pada akhirnya memuliakan nama-Nya. Keberhasilan yang Tuhan berikan bukanlah keberhasilan duniawi semata, tetapi keberhasilan dalam rencana kekal-Nya, yang membawa kita pada pertumbuhan rohani, pemulihan, dan pemenuhan tujuan ilahi.

Bagi kita yang hidup di zaman sekarang, janji dalam Yesaya 48:15 ini tetap relevan. Dalam berbagai fase kehidupan, baik itu dalam pelayanan, karier, keluarga, atau pertumbuhan pribadi, kita seringkali merasa ragu dan tidak yakin akan kemampuan kita. Namun, ayat ini menjadi pengingat yang kuat bahwa segala sesuatu dimulai dari firman-Nya, Dia yang memanggil kita, Dia yang membawa kita, dan yang terpenting, Dia yang memastikan keberhasilan dari apa yang Dia mulai. Percayalah pada kedaulatan-Nya, pada panggilan-Nya yang pasti, dan pada kuasa-Nya yang akan menuntun setiap langkah kita hingga pada tujuan yang sempurna.