Yosua 1:10 - Perintah untuk Menjadi Kuat

"Perintahlah kepada para pemimpin bangsa itu: 'Kelilingilah seluruh perkemahan, dan perintahkanlah kepada rakyat itu: Siapkanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari lagi kamu akan menyeberangi sungai Yordan ini, untuk menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, untuk diduduki.'"

Ayat Yosua 1:10 ini merupakan bagian krusial dari penugasan Yosua sebagai pemimpin baru umat Israel setelah kematian Musa. Perintah ini bukanlah sekadar instruksi teknis, melainkan sebuah penegasan akan janji ilahi dan panggilan untuk bertindak dengan keberanian dan keyakinan. Di tengah ketidakpastian pasca kepemimpinan Musa yang legendaris, umat Israel dihadapkan pada tantangan besar: menyeberangi sungai Yordan yang deras dan merebut tanah perjanjian yang telah dijanjikan Allah.

Perintah untuk "siapkanlah bekalmu" mengandung makna yang mendalam. Ini menyiratkan bahwa persiapan adalah kunci keberhasilan. Bekal yang dimaksud bukan hanya perbekalan fisik seperti makanan dan peralatan, tetapi juga kesiapan mental, spiritual, dan emosional. Umat Israel perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi pertempuran, tantangan, dan kehidupan baru di tanah yang belum pernah mereka tinggali sebelumnya. Mereka harus melepaskan ketergantungan pada kenyamanan dan keamanan yang ada untuk melangkah menuju masa depan yang penuh janji namun juga penuh risiko.

Pesan ini relevan bagi kita saat ini. Seringkali, kita dihadapkan pada "sungai Yordan" kehidupan kita sendiri: perubahan karier, tantangan studi, masalah keluarga, atau bahkan kesempatan baru yang menakutkan. Perintah untuk mempersiapkan diri mengingatkan kita bahwa kemajuan membutuhkan kesadaran, perencanaan, dan tindakan proaktif. Kita tidak bisa hanya menunggu kesempatan datang, tetapi harus aktif menciptakan dan mempersiapkannya.

Lebih dari itu, Yosua 1:10 mengingatkan kita akan peran Allah dalam setiap langkah. "negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu." Janji kepemilikan ini adalah fondasi keyakinan. Persiapan dan keberanian umat Israel didasarkan pada kepastian akan janji Allah. Demikian pula, ketika kita melangkah maju, keyakinan pada penyertaan dan janji-janji Allah adalah sumber kekuatan terbesar kita.

Dengan "siap" dalam segala aspek, dan dengan keyakinan pada Allah yang memimpin, kita dapat menyeberangi segala tantangan dan menduduki "tanah perjanjian" yang telah Dia sediakan bagi kita. Ayat ini adalah seruan untuk menjadi proaktif, berani, dan teguh dalam iman, siap menyambut apa pun yang telah dipersiapkan oleh Tuhan.