"Mereka menjawab Yosua: "Setiap apa yang engkau perintahkan kepada kami, akan kami lakukan, dan ke mana juga engkau akan menyuruh kami, kami akan pergi."
Firman Tuhan dalam Yosua 1:16 mencatat sebuah momen krusial dalam sejarah bangsa Israel. Setelah Musa, sang nabi besar, berpulang ke hadirat Tuhan, kepemimpinan bangsa itu beralih kepada Yosua bin Nun. Periode transisi ini tentu penuh dengan ketidakpastian, kekhawatiran, dan tantangan yang luar biasa. Bangsa Israel dihadapkan pada tugas yang monumental: memasuki Tanah Perjanjian, sebuah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka, namun juga didiami oleh bangsa-bangsa lain yang kuat.
Dalam konteks inilah, kata-kata yang diucapkan oleh para tua-tua, para pemimpin suku, dan seluruh bangsa Israel kepada Yosua menjadi begitu bermakna. "Setiap apa yang engkau perintahkan kepada kami, akan kami lakukan, dan ke mana juga engkau akan menyuruh kami, kami akan pergi." Ucapan ini bukan sekadar pernyataan kepatuhan biasa. Ini adalah pengakuan tulus atas otoritas yang diberikan Tuhan kepada Yosua, serta kesediaan penuh untuk bergerak bersama dalam ketaatan kepada kehendak ilahi.
Respons ini menunjukkan sebuah tekad bulat dan kepercayaan yang mendalam. Mereka tidak hanya bersuara, tetapi mereka siap untuk bertindak. Ini adalah buah dari pemahaman bahwa kepemimpinan Yosua didasarkan pada perintah Tuhan. Jika Yosua berbicara, maka Tuhan yang berbicara melalui dirinya. Ketaatan kepada Yosua sama dengan ketaatan kepada Tuhan sendiri.
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesatuan dan kepemimpinan yang kuat yang bersumber dari firman Tuhan. Ketika seorang pemimpin dipanggil dan diperlengkapi oleh Tuhan, dan umat-Nya bersedia untuk mendengarkan serta menaati, maka tujuan ilahi dapat tercapai. Hal ini juga menegaskan bahwa keberanian dan keyakinan Yosua dalam memimpin bangsa Israel sangat terbantu oleh dukungan penuh dari rakyatnya. Tanpa kesediaan untuk mengikuti, bahkan pemimpin terhebat pun akan kesulitan mencapai visinya.
Dalam kehidupan pribadi kita, prinsip ini juga relevan. Ketika kita menghadapi tantangan, ketakutan, atau ketidakpastian, kita diingatkan untuk memiliki hati yang tunduk pada pimpinan Tuhan. Sama seperti bangsa Israel yang bersedia mengikuti Yosua, kita pun dipanggil untuk berserah kepada kehendak Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Keberanian untuk melangkah, bahkan ke tempat yang asing atau sulit, akan datang ketika kita tahu bahwa kita bergerak sesuai dengan perintah-Nya dan dengan dukungan dari komunitas iman yang saleh. Yosua 1:16 adalah sebuah seruan agar kita menjadi orang-orang yang setia, berani, dan bersatu di bawah pimpinan Tuhan.