"Karena Yerusalem, raja itu, telah mendengar, bahwa Yosua telah merebut Ai dan telah menumpasnya; bahwa ia telah memperlakukan Ai dan rajanya seperti ia telah memperlakukan Yerikho dan rajanya, dan bahwa orang Yerikho telah melarikan diri dari hadapan mereka."
Kisah perjuangan bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua merupakan narasi tentang iman, keberanian, dan campur tangan ilahi. Ayat Yosua 10:4 ini menjadi salah satu titik krusial yang menggambarkan betapa berita tentang kemenangan mereka telah menyebar dan menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh mereka. Di tengah perebutan tanah perjanjian, setiap kota dan kerajaan yang dikalahkan oleh Yosua dan pasukannya bukan hanya sekadar kerugian militer, tetapi juga menjadi sinyal peringatan keras bagi kerajaan-kerajaan lain yang masih menentang.
Penaklukan Yerikho dan Ai yang begitu spektakuler, dilakukan dengan cara yang tidak lazim dan seringkali melibatkan campur tangan supranatural, telah menciptakan aura ketakutan yang melingkupi nama Yosua 10:4. Berita ini tentu saja sampai ke telinga para raja Kanaan, yang melihat bahwa mereka tidak hanya berhadapan dengan seorang pemimpin militer biasa, tetapi dengan seseorang yang dipilih dan diperlengkapi oleh Tuhan. Keganasan dan keberhasilan yang ditunjukkan dalam mengalahkan dua kota besar tersebut secara beruntun memberikan gambaran yang mengerikan tentang apa yang akan terjadi jika mereka mencoba untuk melawan.
Menarik untuk dicatat bahwa fokus ayat ini adalah pada "mendengar"nya raja Yerusalem. Ini menunjukkan bagaimana informasi dan reputasi dapat menjadi senjata yang sama ampuhnya dengan pedang dan tombak. Ketakutan yang ditanamkan oleh kemenangan Yosua di Yerikho dan Ai membuat para raja lain berpikir ulang tentang perlawanan. Mereka tahu betul bahwa Yosua bukan hanya seorang pejuang yang tangguh, tetapi ia membawa kuasa yang melampaui kemampuan manusia biasa. Kemenangan-kemenangan sebelumnya adalah bukti nyata dari janji Tuhan untuk menyertai umat-Nya dan memberikan mereka tanah yang telah dijanjikan.
Ayat ini juga menggarisbawahi pentingnya integritas dalam perjuangan. Kemenangan yang diraih Yosua dan bangsa Israel bukanlah hasil dari strategi licik semata, melainkan buah dari ketaatan kepada firman Tuhan. Ketika mereka mengikuti perintah Tuhan, termasuk dalam hal penumpasan kota-kota yang dikuasai oleh bangsa-bangsa yang jahat, Tuhanlah yang memberikan kemenangan. Pemberitaan tentang hal ini menjadi lebih menggema karena didasarkan pada kebenaran dan keadilan ilahi.
Oleh karena itu, ketika raja-raja Kanaan mendengar tentang apa yang telah terjadi di Yerikho dan Ai, reaksi mereka bukanlah semata-mata ketakutan pribadi, tetapi juga pengakuan, meskipun enggan, akan kuasa Tuhan yang bekerja melalui Yosua. Hal ini menjadi dasar bagi aliansi lima raja Amori yang kemudian bersatu melawan Yosua, sebagaimana tercatat dalam pasal yang sama. Namun, bahkan aliansi yang kuat ini pun pada akhirnya akan dikalahkan, menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan manusia yang dapat berdiri tegak melawan kuasa Tuhan Yang Mahakuasa. Kisah Yosua 10:4 menjadi pengingat yang kuat bahwa kemenangan sejati datang dari Tuhan, dan berita tentang perbuatan-Nya akan menyebar serta menimbulkan dampak yang besar bagi mereka yang beriman maupun yang menentang.