Ayat Yosua 11:21 menceritakan salah satu puncak kemenangan besar yang diraih oleh bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua. Setelah berhasil mengalahkan koalisi raja-raja Kanaan yang dipimpin oleh Yabin di Hazor, Yosua melanjutkan serangannya ke wilayah selatan. Poin penting dari ayat ini adalah penyebutan spesifik mengenai pemusnahan bangsa Enak.
Bangsa Enak dikenal sebagai kaum raksasa atau keturunan raksasa. Keberadaan mereka telah menjadi momok bagi bangsa Israel sejak masa pengintai di Kanaan (bandingkan dengan Bilangan 13:33). Ketakutan terhadap mereka bahkan sempat membuat bangsa Israel ragu dan tidak mau masuk ke Tanah Perjanjian. Namun, dalam narasi Yosua, ketakutan ini berhasil diatasi melalui keberanian, iman, dan kepemimpinan yang teguh dari Yosua.
Penyebutan Hebron, Debir, dan Anab menunjukkan betapa luasnya wilayah yang berhasil dikuasai dan dibersihkan dari penduduk aslinya yang dianggap menghalangi rencana Tuhan. Pemusnahan bangsa Enak bukan sekadar tindakan militer, melainkan manifestasi dari janji Tuhan kepada Abraham bahwa keturunannya akan menerima tanah Kanaan, dan bahwa Tuhan akan mengusir penduduknya secara bertahap (Ulangan 9:3). Yosua 11:21 menjadi bukti konkret bahwa Tuhan menepati janji-Nya.
Kemenangan yang digambarkan dalam ayat ini adalah kemenangan yang bersifat total. Frasa "melenyapkan mereka dan kota-kota mereka" menunjukkan bahwa tidak ada sisa yang dibiarkan. Ini sering diinterpretasikan sebagai bagian dari perintah Tuhan untuk memurnikan tanah Kanaan dari praktik-praktik penyembahan berhala dan kebejatan moral yang kental di antara bangsa-bangsa Kanaan, agar bangsa Israel tidak terpengaruh (Ulangan 7:1-6). Kemenangan ini juga menandai titik balik penting dalam sejarah Israel, yaitu penguasaan penuh atas tanah yang dijanjikan setelah periode pengembaraan panjang di padang gurun.
Dari perspektif rohani, ayat ini dapat mengajarkan tentang pentingnya menghadapi ketakutan dan keraguan dengan iman. Bangsa Enak, meskipun secara fisik menakutkan, akhirnya tidak mampu menghalangi rencana Tuhan ketika umat-Nya bertindak dalam ketaatan. Ini adalah pengingat bahwa dalam perjuangan hidup, terutama dalam menghadapi rintangan yang tampaknya tak terkalahkan, penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan keberanian untuk melangkah adalah kunci.
Kemenangan Yosua atas bangsa Enak juga menggambarkan bahwa Tuhan mampu memberikan kemenangan yang paripurna, mengalahkan segala kekuatan yang mencoba menghalangi umat-Nya. Ini adalah pelajaran iman bahwa melalui kekuatan Tuhan, bahkan "raksasa" dalam hidup kita pun dapat ditaklukkan. Ayat ini menginspirasi keyakinan bahwa dengan Tuhan, tidak ada yang mustahil.