"Dan orang-orang itu mengelilingi kota itu sekali sehari selama enam hari berturut-turut. Pada hari ketujuh, mereka mengelilingi kota itu tujuh kali, dan para imam meniup sangkakala."
Simbol visual dari ketaatan dan ketekunan dalam mengelilingi tembok Yerikho.
Ayat Yosua 6:14 menceritakan salah satu momen paling dramatis dalam penaklukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua. Setelah bertahun-tahun mengembara di padang gurun, mereka akhirnya tiba di ambang tanah perjanjian. Namun, tantangan pertama yang dihadapi bukanlah pertempuran sengit, melainkan tembok Yerikho yang kokoh, sebuah kota yang terkenal akan pertahanannya yang luar biasa.
Perintah Tuhan kepada Yosua untuk strategi penaklukan Yerikho sungguh tidak biasa. Bukan melalui serangan frontal, tetapi melalui proses yang membutuhkan iman, ketaatan, dan kesabaran. Tuhan memerintahkan seluruh pasukan Israel, termasuk para imam yang membawa tabut perjanjian dan orang-orang bersenjata, untuk mengelilingi kota itu sekali sehari selama enam hari. Pada hari ketujuh, mereka harus mengelilingi kota itu tujuh kali, dan para imam meniup sangkakala.
Perintah ini menantang logika manusia. Mengapa hanya berjalan mengelilingi tembok? Apa dampaknya bagi tembok yang begitu kuat? Namun, bagi bangsa Israel yang telah mengalami kuasa Tuhan berkali-kali, ini adalah ujian ketaatan. Mereka harus mempercayai bahwa ada kekuatan ilahi di balik perintah yang tampak aneh ini. Ayat Yosua 6:14 adalah bagian dari rutinitas tersebut, menekankan ketekunan yang ditunjukkan oleh bangsa Israel setiap hari. Bayangkan kesabaran yang dibutuhkan untuk melakukan hal yang sama berulang kali, hari demi hari, tanpa melihat hasil yang nyata.
Ketika hari ketujuh tiba, rutinitas berubah sedikit dengan peningkatan jumlah kelilingan dan suara sangkakala yang nyaring. Inilah saat di mana iman mereka benar-benar diuji dan pada akhirnya membawa kemenangan. Setelah mereka menyelesaikan kelilingan ketujuh, para imam meniup sangkakala, dan seluruh bangsa bersorak dengan suara nyaring. Seketika itu juga, tembok Yerikho runtuh rata dengan tanah.
Kisah Yosua 6:14 dan penaklukan Yerikho memberikan pelajaran berharga bagi kita. Pertama, pentingnya ketaatan kepada Tuhan, bahkan ketika perintah-Nya tampak tidak masuk akal bagi pemikiran kita. Kedua, kekuatan iman yang berpadu dengan tindakan. Mereka tidak hanya menunggu keajaiban, tetapi mereka secara aktif melakukan apa yang diperintahkan. Ketiga, kesabaran dan ketekunan. Kemenangan seringkali datang setelah periode penantian dan usaha yang konsisten.
Dalam kehidupan kita, mungkin kita menghadapi "tembok Yerikho" kita sendiri – tantangan besar, hambatan yang tampaknya tidak dapat diatasi, atau keinginan yang tertunda. Mengingat Yosua 6:14 dapat memberi kita kekuatan dan dorongan. Tuhan dapat menggunakan cara-cara yang tidak terduga untuk membawa kita kepada kemenangan. Dengan iman, ketaatan, dan ketekunan, kita dapat yakin bahwa Dia akan menuntun kita melalui setiap kesulitan, sama seperti Dia menuntun bangsa Israel melalui tembok Yerikho yang legendaris.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang kisah ini, Anda bisa membaca Yosua pasal 6 di Alkitab.