Zakharia 6:11

"Ambillah perak dan emas, buatlah mahkota, dan taruhlah itu di kepala imam besar Yosua bin Yozadak."
Ikon Mahkota

Makna Mendalam dari Yosua dan Mahkota

Ayat Zakharia 6:11 adalah sebuah instruksi ilahi yang spesifik ditujukan kepada nabi Zakharia. Perintah untuk mengambil perak dan emas guna membuat mahkota dan menaruhnya di kepala imam besar Yosua bin Yozadak bukanlah sekadar tindakan simbolis biasa. Ayat ini memiliki bobot teologis yang signifikan, menunjuk pada peran ganda dan penting dari seorang pemimpin rohani, terutama dalam konteks penebusan dan pemerintahan ilahi.

Pada masa itu, bangsa Israel baru saja kembali dari pembuangan di Babel. Bait Allah sedang dibangun kembali, dan Yerusalem mulai bangkit dari kehancurannya. Di tengah-tengah pemulihan ini, figur seorang imam besar sangatlah krusial. Yosua, sebagai imam besar, memikul tanggung jawab spiritual yang besar bagi umat. Namun, perintah untuk membuat mahkota dari emas dan perak ini melampaui sekadar fungsi keimaman biasa.

Mahkota, secara universal, melambangkan otoritas, kekuasaan, dan kerajaan. Dengan menempatkan mahkota di kepala Yosua, Allah tidak hanya menegaskan posisinya sebagai imam besar, tetapi juga mengisyaratkan peran yang lebih luas yang akan diemban oleh keturunannya. Emas dan perak yang digunakan untuk membuat mahkota ini juga memiliki nilai simbolis. Emas seringkali mewakili kemuliaan ilahi dan keadilan, sementara perak dapat melambangkan penebusan dan kesucian.

Penting untuk memahami bahwa Yosua adalah seorang imam. Namun, instruksi ini menyandingkan atribut kerajaan pada dirinya. Ini adalah penegasan profetik yang mengarah kepada Mesias, Yesus Kristus. Yesus adalah Imam Besar kita yang agung, yang datang untuk memperdamaikan umat manusia dengan Allah, dan pada saat yang sama, Dia adalah Raja atas segala raja. Mahkota yang dikenakan oleh Yosua adalah bayangan, sebuah gambaran awal dari pemerintahan Yesus yang kekal dan tak tergoyahkan.

Dalam pandangan Kristen, Yesus Kristuslah penggenapan dari simbolisme ini. Dia menerima kekudusan dan otoritas ilahi (emas) melalui pengorbanan-Nya di kayu salib (perak), dan Dia memerintah sebagai Raja yang kekal. Instruksi ini kepada Zakharia menjadi pengingat bahwa harapan bangsa Israel dan keselamatan seluruh dunia berakar pada kedatangan seorang pemimpin ilahi yang memiliki otoritas ganda: sebagai Imam Besar yang menebus dan Raja yang berdaulat.

Ayat Zakharia 6:11 mengingatkan kita akan rancangan Allah yang harmonis. Dia tidak memisahkan antara ibadah yang tulus dan pemerintahan yang adil. Melalui sosok Yosua, yang dipersiapkan dan dihormati dengan simbol kerajaan, Allah menunjukkan bahwa kepemimpinan rohani yang sejati pada akhirnya akan mengarah pada pemerintahan Kristus. Ini adalah janji yang kuat, memberikan pengharapan dan kepastian bagi setiap orang yang hidup di bawah pemerintahan-Nya.

Simbol mahkota di kepala imam besar adalah pengingat bahwa pemimpin rohani dipanggil untuk memiliki integritas, ketaatan, dan visi yang dipimpin oleh Allah. Lebih dari itu, ia menunjuk pada harapan tertinggi kita akan kedatangan Kristus yang kedua kali, di mana Dia akan memerintah sebagai Raja dan Imam Agung untuk selamanya.