1 Raja-Raja 15:26

"Dan Yerobeam melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; ia berdosa dan membuat Israel berdosa pula dengan berbagai cara."

1 R 15:26
Simbol Kesaksian Firman

Ayat Alkitab 1 Raja-Raja 15:26 menyajikan sebuah peringatan keras mengenai dampak perbuatan seseorang, khususnya seorang pemimpin, terhadap umat yang dipimpinnya. Ayat ini secara lugas menyatakan bahwa Raja Yerobeam melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan dosa yang dilakukannya bukan hanya terbatas pada dirinya sendiri, melainkan juga "membuat Israel berdosa pula dengan berbagai cara". Ini menunjukkan sebuah rantai pengaruh yang negatif, di mana kesalahan seorang pemimpin dapat merusak moral dan spiritual seluruh bangsa.

Konteks historis dari ayat ini sangat penting. Yerobeam adalah raja pertama Kerajaan Israel Utara setelah perpecahan kerajaan Israel yang disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat terhadap raja Salomo dan putranya, Rehabeam. Dalam upayanya untuk mencegah rakyatnya kembali ke Yerusalem untuk beribadah kepada Tuhan di Bait Suci, Yerobeam mendirikan tempat-tempat penyembahan berhala di Betel dan Dan. Ia menempatkan patung anak lembu emas di kedua tempat tersebut dan menunjuk imam dari kalangan rakyat biasa, bukan dari suku Lewi yang ditunjuk Tuhan. Tindakan ini, meskipun didasari oleh pertimbangan politik untuk mengukuhkan kekuasaannya dan memisahkan diri dari Kerajaan Yehuda Selatan, adalah sebuah penyimpangan besar dari hukum dan ibadah yang benar kepada Tuhan.

Dosa Yerobeam bukan sekadar kesalahan kecil; itu adalah pemberontakan terhadap otoritas Tuhan dan pengajaran-Nya. Ia secara sadar memperkenalkan bentuk ibadah yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, yaitu menyembah berhala. Apa yang lebih meresahkan adalah bagaimana ia "membuat Israel berdosa pula". Ini menyiratkan bahwa ia tidak hanya memimpin dengan contoh buruk, tetapi juga secara aktif mendorong atau memaksa rakyat untuk mengikuti jalannya yang sesat. Konsekuensinya adalah seluruh bangsa Israel Utara terjerumus ke dalam penyembahan berhala dan penyimpangan spiritual yang mendalam, yang pada akhirnya membawa mereka pada hukuman dan pembuangan oleh Tuhan.

Pelajaran dari 1 Raja-Raja 15:26 sangat relevan bagi kita hingga hari ini. Ayat ini mengingatkan kita tentang tanggung jawab besar yang melekat pada setiap posisi kepemimpinan, baik dalam keluarga, pekerjaan, gereja, maupun dalam masyarakat. Pemimpin yang mengabaikan prinsip-prinsip moral dan spiritual, serta mengarah pada praktik-praktik yang tidak sesuai dengan kebenaran, akan meninggalkan jejak negatif yang mendalam pada mereka yang berada di bawah pengaruhnya. Sebaliknya, pemimpin yang setia kepada Tuhan dan menjalankan kebenaran akan menjadi sumber berkat dan pembangunan bagi bangsanya. Ayat ini juga menekankan bahaya dari kompromi iman dan pentingnya menjaga kemurnian ibadah dan kesaksian kepada Tuhan.