Ayat dari Kitab 1 Raja-Raja pasal 4 ayat 25 ini melukiskan gambaran yang begitu indah dan penuh makna tentang sebuah era keemasan bagi bangsa Israel. Pernyataan bahwa "Yehuda serta Israel tinggal dengan aman, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon arasy-nya, dari Dan sampai Bersyeba" bukan sekadar deskripsi geografis atau catatan sejarah biasa. Ini adalah sebuah metafora yang kuat untuk menggambarkan kedamaian, kemakmuran, dan keamanan yang dinikmati oleh seluruh penduduk di bawah kepemimpinan Raja Salomo.
Pohon anggur dan pohon arasy (yang sering diartikan sebagai pohon ara atau pohon delima) adalah simbol kekayaan agraris dan kemakmuran yang mendalam dalam budaya Timur Tengah kuno. Memiliki pohon anggur dan pohon arasy sendiri berarti setiap keluarga memiliki cukup makanan, kenyamanan, dan kebebasan untuk menikmati hasil kerja keras mereka. Mereka tidak perlu merasa takut akan perampokan, peperangan, atau ketidakpastian yang seringkali menghantui kehidupan sehari-hari.
Frasa "dari Dan sampai Bersyeba" menandai seluruh wilayah yang dikuasai oleh Israel, membentang dari ujung utara (Dan) hingga ujung selatan (Bersyeba). Ini menunjukkan bahwa kedamaian dan kemakmuran yang digambarkan tidak terbatas pada satu wilayah atau kelompok tertentu, melainkan dirasakan oleh seluruh penjuru negeri. Ini adalah bukti nyata dari kepemimpinan yang bijaksana dan kuat yang mampu menyatukan dan mensejahterakan rakyatnya.
Masa pemerintahan Salomo dikenal sebagai periode puncak kejayaan Israel, baik dalam hal kekayaan materiil maupun spiritual. Ia membangun Bait Suci yang megah, memperluas wilayah kekuasaan, dan menjalin hubungan diplomatik yang kuat dengan negara-negara lain. Namun, yang terpenting, ia membawa stabilitas internal yang memungkinkan rakyatnya hidup dengan tenang dan damai.
Penting untuk diingat bahwa ayat ini tidak hanya berbicara tentang kesejahteraan fisik semata. Keamanan dan kemakmuran yang digambarkan ini seringkali diasosiasikan dengan berkat ilahi. Kepatuhan terhadap hukum Tuhan dan kehidupan yang saleh diyakini membawa berkat berupa kedamaian dan kelimpahan. Oleh karena itu, ayat ini bisa menjadi pengingat bagi kita untuk menghargai dan berusaha menciptakan kondisi kehidupan yang aman dan sejahtera, serta mengakui bahwa fondasi yang kokoh untuk itu seringkali datang dari nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat.
Dalam konteks modern, gambaran "di bawah pohon anggur dan pohon arasy-nya" dapat diartikan sebagai memiliki tempat tinggal yang aman, pekerjaan yang stabil, dan kebebasan untuk hidup tanpa rasa takut akan penindasan atau kesulitan yang ekstrem. Ayat ini menginspirasi kita untuk merindukan dan bekerja menuju dunia di mana setiap individu dapat menikmati kedamaian dan kemakmuran, sebuah cita-cita universal yang resonansinya tetap kuat hingga kini.