"Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang telah berfirman dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, dan yang telah menggenapinya dengan tangan-Nya, firman-Nya: 'Sejak aku membawa umat-Ku Israel keluar dari Mesir, tidak pernah aku memilih suatu kota dari segala suku Israel untuk mendirikan rumah, supaya nama-Ku tinggal di sana. Tetapi sekarang Aku memilih Yerusalem, supaya nama-Ku tinggal di sana, dan Aku memilih Daud untuk menjadi raja atas umat-Ku Israel.'"
Ayat 1 raja raja 8 15 merupakan bagian penting dari doa syukur Raja Salomo saat pentahbisan Bait Suci di Yerusalem. Ayat ini menegaskan sebuah momen krusial dalam sejarah keselamatan umat Israel. Dalam firman-Nya kepada Daud, Tuhan menyatakan bahwa Dia sendiri yang memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman nama-Nya dan memilih garis keturunan Daud untuk memerintah atas umat pilihan-Nya. Ini bukan sekadar pilihan manusia, melainkan sebuah penetapan ilahi yang memiliki makna teologis mendalam.
Sebelumnya, sepanjang perjalanan mereka keluar dari Mesir, Tuhan tidak memilih satu kota spesifik untuk mendirikan rumah-Nya. Keberadaan-Nya bersama umat-Nya lebih bersifat bergerak, melalui kemah suci. Namun, dengan pendirian Bait Suci di Yerusalem, terjadi pergeseran signifikan. Yerusalem menjadi pusat spiritual dan politik bagi bangsa Israel, tempat di mana kehadiran Tuhan secara khusus diakui dan dihormati. Pilihan ini juga merupakan penggenapan janji Tuhan kepada Daud, yang sangat ingin mendirikan rumah bagi Tuhan, namun Tuhan sendiri yang menetapkan bahwa anaknya, Salomo, yang akan melakukannya.
Perikop 1 raja raja 8 15 menunjukkan kedaulatan Tuhan dalam memilih dan menetapkan. Tuhan tidak terikat pada tempat atau pribadi tertentu, tetapi Dia memilih secara bebas sesuai dengan kehendak-Nya yang kudus. Pilihan atas Yerusalem dan keluarga Daud bukanlah karena keunggulan mereka, melainkan murni anugerah dan firman-Nya. Hal ini menjadi dasar bagi seluruh kehidupan rohani dan tata kelola kerajaan Israel. Keberadaan Bait Suci di Yerusalem menjadi pengingat terus-menerus akan kesetiaan Tuhan dan hubungan perjanjian-Nya dengan umat-Nya.
Lebih jauh lagi, ayat ini memiliki implikasi yang lebih luas. Pilihan Tuhan atas Yerusalem dan raja dari keturunan Daud menjadi gambaran penting bagi kedatangan Mesias di kemudian hari. Melalui Yesus Kristus, keturunan Daud yang sejati, kerajaan Allah yang kekal didirikan, dan kehadiran Tuhan tidak lagi terbatas pada satu bangunan fisik, melainkan tinggal di dalam hati setiap orang percaya. Doa Salomo yang tercatat dalam pasal ini, termasuk ayat 1 raja raja 8 15, mencerminkan harapan akan berkat Tuhan yang berkelanjutan bagi umat-Nya, baik dalam kehidupan nasional maupun individu.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai dan memelihara tempat-tempat serta perjanjian yang telah Tuhan tetapkan. Ini juga mengingatkan kita bahwa semua yang baik datang dari Tuhan, dan kita dipanggil untuk hidup dalam kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya. Penggenapan firman Tuhan dalam sejarah Israel, seperti yang ditegaskan dalam 1 raja raja 8 15, menjadi kesaksian abadi tentang kuasa, kesetiaan, dan kasih karunia-Nya yang tak terbatas.