1 Raja-Raja 8:42 - Janji Allah yang Kekal

"Karena semua bangsa akan mendengar tentang nama-Mu yang besar, tentang tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu yang terentang, dan ketika mereka mendengar tentang segala yang telah Kaulakukan bagi umat-Mu, mereka akan menyembah Engkau."

Simbol kemuliaan Allah yang menarik perhatian bangsa-bangsa.

Ayat dari Kitab 1 Raja-Raja pasal 8 ayat 42 adalah sebuah pernyataan yang sangat kuat mengenai kehendak Allah dan bagaimana karya-Nya seharusnya dikenal di seluruh penjuru bumi. Dalam konteks sejarah, ayat ini diucapkan oleh Raja Salomo pada saat peresmian Bait Suci di Yerusalem. Momen ini adalah puncak dari pembangunan yang monumental, sebuah tempat yang didedikasikan untuk ibadah kepada Allah Israel. Namun, Salomo tidak hanya memfokuskan ibadah itu hanya untuk bangsanya sendiri. Doanya melampaui batas-batas geografis dan etnis.

"Karena semua bangsa akan mendengar tentang nama-Mu yang besar..." Kalimat ini menyiratkan bahwa kebesaran dan kuasa Allah Israel bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan atau hanya diketahui oleh segelintir orang. Sebaliknya, nama-Nya, yang mencakup segala aspek pribadi, karakter, dan kekuasaan-Nya, dimaksudkan untuk menggema di telinga seluruh dunia. Pengumuman ini bukan sekadar informasi, melainkan sebuah pengakuan yang akan memicu respons.

Ungkapan "...tentang tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu yang terentang..." menggambarkan tindakan-tindakan nyata Allah dalam sejarah. Tangan yang kuat menyiratkan kekuatan dan kemampuan-Nya untuk bertindak, sementara lengan yang terentang menunjukkan jangkauan dan perlindungan-Nya yang luas. Ini merujuk pada keluaran dari Mesir, penyeberangan Laut Merah, pemberian hukum di Gunung Sinai, dan berbagai pemeliharaan ilahi lainnya yang telah dialami umat Israel. Kisah-kisah ini, ketika diceritakan kepada bangsa-bangsa lain, akan menjadi bukti yang tak terbantahkan akan kedaulatan dan kasih Allah.

Puncak dari pengakuan ini termaktub dalam frasa "...dan ketika mereka mendengar tentang segala yang telah Kaulakukan bagi umat-Mu, mereka akan menyembah Engkau." Ini adalah visi universal dari ibadah. Bangsa-bangsa lain, yang mungkin sebelumnya tidak mengenal Allah yang benar, akan mendengar tentang perbuatan-Nya yang ajaib dan penuh kasih bagi umat pilihan-Nya. Kesaksian akan perbuatan Allah ini, yang penuh dengan keadilan, belas kasihan, dan kekuatan, akan menjadi daya tarik yang tak tertahankan bagi hati manusia. Mereka tidak hanya akan mendengar, tetapi mereka akan diyakinkan dan diubah. Keyakinan ini akan menuntun mereka pada tindakan yang paling mulia, yaitu menyembah Allah yang benar.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa rencana Allah jauh lebih besar daripada sekadar pemeliharaan bagi satu kelompok orang. Ada dimensi misi dan kesaksian yang inheren dalam wahyu Allah. Melalui perbuatan-Nya yang luar biasa, Allah ingin menarik semua orang kepada-Nya. Di zaman kita sekarang, ayat ini tetap relevan. Melalui Firman-Nya, kesaksian umat-Nya, dan karya Roh Kudus, Allah terus bekerja untuk membuat nama-Nya dikenal dan untuk mengundang semua bangsa datang kepada-Nya dalam penyembahan. Ini adalah janji ilahi yang penuh harapan, bahwa kebesaran dan kebaikan Allah pada akhirnya akan diakui dan disembah oleh seluruh ciptaan.