"Sesungguhnya Firaun, raja Mesir, telah mengambil Gezer, membakarnya dengan api, membunuh orang-orang Kanaan yang diam di kota itu, lalu memberikannya sebagai hadiah kepada anaknya perempuan, ketika ia menjadi istri.
Ayat 1 Raja-Raja 9:16 menceritakan salah satu peristiwa penting yang berkaitan dengan pembangunan dan penguatan kerajaan Israel di bawah pemerintahan Raja Salomo. Ayat ini secara spesifik menyebutkan tindakan Firaun, raja Mesir, yang mengambil kota Gezer, menghancurkannya, dan kemudian memberikannya sebagai hadiah pernikahan kepada putrinya yang menikah dengan Raja Salomo. Peristiwa ini menunjukkan adanya hubungan diplomatik dan politik yang kompleks antara Mesir dan Israel pada masa itu.
Kota Gezer sendiri memiliki nilai strategis yang tinggi. Lokasinya yang strategis di perbatasan antara wilayah Filistin dan dataran tinggi Yehuda menjadikannya pos terdepan yang penting untuk pertahanan dan perdagangan. Pengambilalihan dan penguasaan atas Gezer oleh Firaun, yang kemudian menjadi bagian dari mahar untuk putri Firaun, menandakan bahwa Mesir memiliki kekuatan militer yang signifikan dan mampu memperluas pengaruhnya.
Ketika Firaun memberikan Gezer kepada Salomo sebagai hadiah pernikahan, ini bukan sekadar tindakan pemberian properti biasa. Ini adalah sebuah pengakuan tersirat terhadap kedaulatan dan kekuatan Raja Salomo, sekaligus penguatan aliansi antara kedua kerajaan melalui ikatan pernikahan. Bagi Salomo, menerima kota seperti Gezer adalah sebuah keuntungan besar. Ia tidak hanya mendapatkan wilayah strategis yang penting, tetapi juga menunjukkan kepada bangsa-bangsanya sendiri dan tetangganya bahwa ia mampu menjalin hubungan baik dengan kekuatan besar seperti Mesir.
Namun, peran Salomo tidak berhenti pada penerimaan hadiah. Ayat-ayat selanjutnya dalam pasal yang sama (seperti 1 Raja-Raja 9:17-19) menjelaskan bagaimana Salomo kemudian membangun kembali dan memperkuat kota Gezer. Ia membangun kembali kota itu, menjadikannya salah satu kota bentengnya yang penting. Ini menunjukkan visi Salomo yang tidak hanya menerima apa yang diberikan, tetapi juga secara aktif mengembangkannya untuk kepentingan kerajaannya. Pembangunan kembali Gezer ini mencakup penguatan pertahanan, pembangunan gudang penyimpanan, dan mungkin juga pengembangan infrastruktur untuk mendukung permukiman dan aktivitas ekonomi.
Tindakan Salomo ini menegaskan kembali salah satu fase emas dalam sejarah Israel. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan mencapai puncak kejayaan, baik dalam hal kekayaan, kekuatan militer, maupun pengaruh internasional. Aliansi dengan Mesir melalui pernikahan putri Firaun, yang ditandai dengan pemberian kota Gezer, adalah salah satu pilar yang mendukung stabilitas dan kemakmuran tersebut. Gezer yang sebelumnya mungkin menjadi sumber konflik, kini diubah menjadi pusat kekuatan Israel yang aman dan terintegrasi.
Dari sudut pandang teologis, ayat ini juga dapat dilihat sebagai bagian dari rencana Allah yang lebih besar dalam memelihara dan memberkati umat-Nya, meskipun melalui cara-cara yang melibatkan dinamika politik duniawi. Allah telah berjanji kepada Daud bahwa keturunannya akan memerintah Israel. Pernikahan Salomo dengan putri Firaun dan pemberian Gezer adalah bagian dari cara Allah mewujudkan dan memperkuat mandat pemerintahan tersebut.
Secara historis, peristiwa ini memberikan gambaran konkret tentang interaksi antar kerajaan di Timur Dekat kuno. Keberadaan Firaun yang aktif dalam urusan politik di luar Mesir dan keterlibatan Israel dalam jaringan aliansi regional menunjukkan bahwa kisah-kisah dalam Alkitab ini berakar pada konteks sejarah yang dapat diverifikasi. Penguasaan atas kota-kota strategis seperti Gezer oleh kekuatan besar adalah hal yang umum terjadi, dan bagaimana Salomo berhasil mengamankan dan memanfaatkannya menjadi bukti kecakapan pemerintahannya. Kisah Gezer ini mengajarkan kita tentang pentingnya wilayah yang aman, aliansi yang bijak, dan kemampuan untuk membangun serta mempertahankan apa yang telah dipercayakan.
Dengan demikian, 1 Raja-Raja 9:16 bukan sekadar catatan transaksi politik, melainkan sebuah jendela yang membuka pemahaman tentang kompleksitas pemerintahan, kekuatan militer, diplomasi, dan peran Allah dalam membentuk sejarah sebuah bangsa. Pembangunan kembali Gezer oleh Salomo menjadi simbol dari penguatan dan stabilitas yang dicapai kerajaannya di masa itu.