"Tetapi bersama-sama dengan orang Israel, raja nekroni berlayar ke Ofir, dan dari Ofir mereka membawa empat ratus talenta emas, lalu membawanya kepada raja Salomo."
Ayat suci dari Kitab 1 Raja-Raja pasal 9, ayat 27, membuka jendela menuju sebuah periode kejayaan maritim yang luar biasa di bawah kepemimpinan Raja Salomo. Ayat ini secara spesifik mencatat tentang kerja sama antara orang Israel dengan kru kapal dari Tirus (disebut "nekroni" dalam beberapa terjemahan, merujuk pada pelaut terampil dari Tirus) untuk melakukan ekspedisi laut yang sangat penting. Tujuan mereka adalah sebuah negeri yang kaya raya bernama Ofir. Perjalanan ke Ofir bukanlah sekadar pelayaran biasa. Ini adalah sebuah ekspedisi dagang yang ambisius, menuntut keahlian navigasi, keberanian menghadapi lautan yang luas, dan tentu saja, investasi sumber daya yang besar. Perikop ini menegaskan bahwa dari Ofir, mereka berhasil membawa pulang empat ratus talenta emas. Angka empat ratus talenta emas ini menggambarkan kuantitas kekayaan yang sangat substansial pada zaman itu. Satu talenta emas sendiri bernilai sangat tinggi, sehingga empat ratus talenta menandakan kekayaan yang tak terbayangkan, yang mampu memperkuat kerajaan dan mendanai proyek-proyek megah. Kisah ini menyoroti beberapa aspek penting. Pertama, menunjukkan keterampilan dan kapabilitas maritim Israel pada masa pemerintahan Salomo. Di bawah kepemimpinan raja yang bijaksana, Israel tidak hanya membangun Yerusalem dan Bait Suci yang megah, tetapi juga memperluas jangkauan pengaruh ekonominya hingga ke luar negeri melalui jalur laut. Kerjasama dengan para pelaut profesional dari Tirus menunjukkan adanya pengakuan terhadap keahlian yang dibutuhkan untuk sukses dalam pelayaran jarak jauh. Kedua, ayat ini menekankan pentingnya Ofir sebagai sumber kekayaan. Meskipun lokasi pasti Ofir masih menjadi subjek perdebatan di kalangan para ahli, konsensus umum menempatkannya di wilayah yang kaya akan sumber daya alam, terutama emas. Kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya ini secara berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan ekonomi kerajaan. Ketiga, ayat ini merupakan bukti nyata dari kebijaksanaan Salomo dalam mengelola kekayaan dan sumber daya. Pengetahuan tentang pasar, kemampuan negosiasi, dan kemitraan strategis adalah elemen-elemen yang memungkinkan ekspedisi semacam ini berhasil. Kekayaan yang dibawa pulang tidak hanya memperkaya kas kerajaan, tetapi juga memungkinkan pembangunan dan kemakmuran yang lebih luas bagi rakyat Israel. Secara keseluruhan, 1 Raja-Raja 9:27 bukan hanya sebuah catatan sejarah, tetapi juga sebuah gambaran tentang visi, ambisi, dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Ayat ini mengajarkan tentang potensi yang bisa diraih melalui perencanaan yang matang, kerja sama yang efektif, dan pemanfaatan sumber daya yang cerdas, bahkan hingga ke ujung dunia yang dikenal pada masa itu. Kejayaan bahari ini menjadi salah satu pilar yang menopang kemakmuran Kerajaan Israel di bawah pemerintahan Raja Salomo.