Anak-anak Nimrod ialah Kus, Mesech, Tubal, Yawan, Elisha, Mesekh, Tiras.
Kitab 1 Tawarikh membuka catatan sejarahnya dengan genealogi yang luas, menelusuri garis keturunan dari Adam hingga bangsa-bangsa yang dikenal pada masa penulisan kitab tersebut. Salah satu ayat yang menarik dalam bab pertama adalah 1 Tawarikh 1:9. Ayat ini memberikan ringkasan singkat mengenai anak-anak dari Nimrod, salah satu tokoh penting dalam catatan Alkitab yang sering dikaitkan dengan pembangunan kota-kota besar dan kekuasaan di awal peradaban manusia.
Penyebutan nama-nama seperti Kus, Mesech, Tubal, Yawan, Elisha, Mesekh, dan Tiras ini bukanlah sekadar daftar nama. Di balik setiap nama tersimpan kisah dan jejak yang mengarah pada pembentukan berbagai suku bangsa dan wilayah di masa depan. Para ahli seringkali berusaha mengidentifikasi hubungan antara nama-nama ini dengan bangsa-bangsa kuno yang tercatat dalam sejarah dunia. Meskipun identifikasi pastinya bisa menjadi subjek perdebatan, namun penyebutan ini memberikan gambaran tentang luasnya persebaran dan perkembangan populasi manusia setelah peristiwa Air Bah.
Kisah tentang Nimrod dan keturunannya yang tercatat dalam 1 Tawarikh 1:9 memberikan fondasi untuk memahami bagaimana umat manusia mulai berkembang dan menyebar ke berbagai penjuru bumi. Nama-nama seperti Mesech dan Tubal sering dikaitkan dengan wilayah-wilayah yang dikenal di utara, sementara Yawan diasosiasikan dengan Yunani kuno. Elisha, meskipun identifikasi geografisnya kurang jelas, juga merupakan bagian dari pewarisan ini.
Ayat ini, meskipun ringkas, mengingatkan kita pada narasi besar tentang asal-usul bangsa-bangsa. Dalam konteks sejarah bangsa Israel, genealogi ini penting untuk menegaskan tempat mereka dalam rencana ilahi dan hubungan mereka dengan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Ini adalah permulaan dari sebuah silsilah yang akan terus berlanjut, menyoroti bagaimana setiap individu dan setiap bangsa memiliki tempatnya dalam catatan sejarah yang lebih besar. Mempelajari ayat seperti 1 Tawarikh 1:9 membuka jendela untuk memahami kekayaan dan keragaman umat manusia sejak zaman kuno.
Perlu dicatat bahwa penafsiran dan identifikasi geografis dari nama-nama kuno ini bisa sangat kompleks dan bervariasi antar para sarjana. Namun, esensi dari ayat ini adalah untuk menunjukkan bagaimana keturunan dari tokoh-tokoh awal ini berkembang menjadi berbagai suku bangsa yang kemudian menjadi bagian dari lanskap dunia kuno. Ini adalah pengingat akan pertumbuhan populasi manusia yang pesat setelah masa-masa awal dan bagaimana setiap keluarga, setiap keturunan, memiliki peran dalam membentuk dunia yang kita kenal.