"Mereka itu bersama-sama orang Israel, yang lain-lainnya, makan minum di sana, sebab mereka menyediakan makanan bagi mereka itu tiga hari lamanya, waktu itu telah pulanglah semua orang Israel masing-masing ke tempat kediamannya."
Ayat 1 Tawarikh 12:39 memberikan gambaran yang menyentuh tentang momen persatuan dan perayaan setelah perjuangan. Ayat ini mencatat bahwa orang-orang dari berbagai suku Israel berkumpul, bersukacita, dan berbagi makanan bersama selama tiga hari. Ini bukan sekadar pesta biasa, melainkan simbol dari pemulihan, kedamaian, dan rekonsiliasi bangsa Israel di bawah kepemimpinan yang baru, yaitu Raja Daud.
Sebelum momen ini, bangsa Israel telah melalui masa-masa penuh gejolak, perpecahan, dan peperangan. Pemilihan Daud sebagai raja bukanlah sesuatu yang diterima secara universal pada awalnya, dan ada tantangan serta konflik yang harus diatasi. Namun, ayat ini menekankan bahwa setelah segala pergolakan tersebut, ketika Daud akhirnya diangkat menjadi raja atas seluruh Israel, terjadi momen penyatuan yang luar biasa. Orang-orang dari berbagai latar belakang dan daerah datang bersama, menunjukkan kesetiaan dan persetujuan mereka terhadap kepemimpinan Daud.
Tiga hari perayaan dan perjamuan ini melambangkan lebih dari sekadar makanan yang disediakan. Ini adalah ekspresi dari kegembiraan bersama atas terjalinnya kembali persatuan dan stabilitas. Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan dan bagaimana makanan serta perayaan dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun kembali hubungan yang retak. Di tengah hiruk-pikuk persiapan perang dan pergolakan politik, momen damai seperti ini sangatlah berharga.
Keberadaan berbagai suku yang bersatu dalam perayaan ini juga menunjukkan kedewasaan bangsa Israel dalam menerima kepemimpinan yang ditunjuk oleh Tuhan. Mereka tidak lagi terpecah belah oleh persaingan suku atau ambisi pribadi, tetapi bangkit sebagai satu kesatuan yang kuat. Persatuan ini menjadi fondasi bagi kerajaan Israel yang akan mencapai kejayaannya di masa depan.
Dalam konteks yang lebih luas, 1 Tawarikh 12:39 mengajarkan kita tentang nilai persatuan di dalam tubuh Kristus, yaitu gereja. Seperti bangsa Israel yang bersatu di bawah Daud, orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kasih, saling menerima, dan merayakan kebenaran bersama. Momen-momen kebersamaan, seperti perjamuan kasih atau ibadah bersama, memiliki kekuatan untuk memperkuat iman dan memperdalam ikatan persaudaraan di antara kita.
Perlu diperhatikan juga bagaimana ayat ini digambarkan sebagai "menyediakan makanan bagi mereka itu". Ini menunjukkan adanya pelayanan dan kemurahan hati yang ditunjukkan oleh sebagian orang kepada yang lain. Dalam setiap momen penting, selalu ada tangan-tangan yang siap melayani dan menyediakan kebutuhan. Hal ini mengajarkan tentang pentingnya saling berbagi dan mendukung satu sama lain, terutama dalam momen-momen perayaan dan transisi.
Ayat ini menginspirasi kita untuk merindukan dan bekerja menuju persatuan, bukan hanya dalam komunitas kita, tetapi juga dalam masyarakat yang lebih luas. Momen-momen kegembiraan bersama, di mana perbedaan dilupakan dan fokus diberikan pada tujuan bersama, adalah berkat yang patut disyukuri dan dijaga.