1 Tawarikh 14:2

"Dan TUHAN meneguhkan Daud, raja atas Israel, oleh karena Ia memuliakan nama-Nya, sebab Ia mengasihi Israel, umat-Nya."

Ayat ini, yang terdapat dalam Kitab 1 Tawarikh pasal 14 ayat 2, memberikan sebuah wawasan mendalam mengenai hubungan antara Allah dan umat pilihan-Nya, Israel, melalui raja yang dikasihi-Nya, yaitu Daud. Frasa "Dan TUHAN meneguhkan Daud, raja atas Israel" menunjukkan sebuah tindakan ilahi yang aktif. Ini bukanlah sekadar pengakuan pasif terhadap kekuasaan Daud, melainkan sebuah penegasan dan penguatan yang datang langsung dari Tuhan. Peneguhan ini penting, terutama mengingat latar belakang Daud sebagai seorang gembala yang kemudian diangkat menjadi raja, melalui serangkaian ujian dan peperangan.

Lebih lanjut, ayat ini menjelaskan alasan di balik peneguhan tersebut: "oleh karena Ia memuliakan nama-Nya, sebab Ia mengasihi Israel, umat-Nya." Ini adalah inti dari kasih karunia Allah. Tindakan Allah untuk meneguhkan Daud tidak semata-mata didasarkan pada kelayakan Daud sendiri, melainkan pada tujuan yang lebih besar: memuliakan nama-Nya sendiri di hadapan bangsa-bangsa. Ketika Tuhan mengangkat dan memberkati seorang pemimpin dan umat-Nya, Ia sebenarnya sedang menunjukkan kebesaran, kesetiaan, dan kekuasaan-Nya. Nama-Nya menjadi dimuliakan melalui keberhasilan dan kemakmuran umat yang Ia pilih.

Kata "memuliakan" (Ibrani: le-khabbed) menyiratkan memberikan kehormatan, kemuliaan, dan pengakuan. Allah memilih untuk menjadikan Daud sebagai instrumen untuk menunjukkan kemuliaan-Nya. Ini merupakan sebuah prinsip ilahi yang sering kita temukan dalam Alkitab: Allah sering menggunakan orang-orang yang tampaknya biasa atau bahkan tidak layak, untuk menunjukkan kekuatan dan hikmat-Nya. Daud, dengan segala kekurangan dan kekuatannya, menjadi saluran bagi kemuliaan ilahi.

Alasan kedua yang diberikan adalah "sebab Ia mengasihi Israel, umat-Nya." Kasih Allah kepada Israel adalah dasar yang fundamental dan tak tergoyahkan. Kasih ini bukan berdasarkan perbuatan Israel, tetapi merupakan anugerah dari Allah sendiri. Pilihan Allah terhadap Israel bukanlah karena mereka adalah bangsa terbesar atau terkuat, tetapi murni karena kehendak dan kasih-Nya. Tuhan meneguhkan Daud sebagai raja Israel sebagai wujud dari kasih-Nya yang berkelanjutan terhadap umat pilihan-Nya. Melalui Daud, Israel akan mengalami periode stabilitas, kemakmuran, dan pertumbuhan rohani yang signifikan, yang semuanya berasal dari kasih dan kesetiaan Tuhan.

Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini juga berbicara kepada kita tentang bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan orang-orang yang Ia panggil. Peneguhan ilahi datang bukan karena kita sempurna, tetapi karena Allah berkehendak memuliakan nama-Nya melalui kita, dan karena kasih-Nya yang tak berkesudahan kepada kita sebagai umat-Nya. Daud menjadi contoh nyata bagaimana Tuhan dapat mengangkat, menguatkan, dan menggunakan seseorang untuk tujuan ilahi yang mulia, bahkan di tengah tantangan dan kesulitan. Komitmen Tuhan untuk memilih, mengasihi, dan memelihara umat-Nya tetap teguh, sebagaimana Ia meneguhkan Daud untuk memimpin Israel.