IV

1 Tawarikh 20:3

"Dan ia menyuruh membuang orang-orang yang berada di sana, dan menyuruh mereka bekerja dengan gergaji, dan dengan parang, dan dengan kapak."

Ayat 1 Tawarikh 20:3 ini, meskipun singkat, memuat makna yang mendalam tentang bagaimana umat Tuhan menghadapi ancaman dan menghadapi situasi yang sulit. Dalam konteks pasal ini, Daud, raja Israel, sedang berhadapan dengan tentara musuh yang lebih besar dan lebih kuat. Namun, alih-alih menyerah pada keputusasaan, Daud dan rakyatnya justru bersandar pada Tuhan dan menggunakan strategi yang diinstruksikan oleh-Nya. Tindakan Daud memerintahkan rakyatnya untuk bekerja dengan gergaji, parang, dan kapak, bukanlah sekadar pekerjaan fisik. Ini melambangkan persiapan, ketekunan, dan keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan meskipun keadaan terlihat genting.

Kisah ini mengajarkan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, pentingnya ketaatan. Daud tidak bertanya mengapa ia harus melakukan hal-hal tersebut, ia hanya melakukannya karena itu adalah perintah Tuhan. Dalam kehidupan rohani kita, seringkali kita dihadapkan pada perintah-perintah Tuhan yang mungkin tidak sepenuhnya kita pahami. Namun, ketaatan adalah kunci untuk melihat kuasa Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Kedua, adalah makna dari persiapan. Kata-kata "gergaji, parang, dan kapak" menyiratkan penggunaan alat untuk mengubah sesuatu. Mereka tidak hanya duduk pasif menunggu penyelamatan, tetapi aktif bersiap. Dalam perjuangan iman kita, seringkali ada hal-hal yang perlu kita persiapkan. Ini bisa berarti memperdalam pemahaman Firman Tuhan, berdoa dengan sungguh-sungguh, atau melakukan tindakan nyata yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Persiapan ini bukanlah upaya manusia untuk menyelamatkan diri sendiri, melainkan bagian dari respons iman kita terhadap panggilan Tuhan.

Ilustrasi orang sedang bekerja dengan perkakas kayu

Ketiga, adalah aspek harapan dan keyakinan. Meskipun menghadapi musuh yang kuat, Daud dan rakyatnya percaya bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan. Tindakan persiapan mereka adalah manifestasi dari iman tersebut. Mereka tahu bahwa kekuatan bukan berasal dari jumlah mereka atau persenjataan mereka, tetapi dari Tuhan yang menyertai mereka. Demikian pula, dalam tantangan hidup, kita diajak untuk tidak melihat pada keterbatasan kita, tetapi pada kebesaran Tuhan.

Ayat ini juga dapat dilihat sebagai gambaran tentang bagaimana Tuhan bekerja melalui cara-cara yang seringkali tidak terduga. Membuang orang dan menyuruh mereka bekerja dengan alat-alat kasar mungkin tampak seperti tindakan yang tidak lazim dalam peperangan. Namun, ini menunjukkan bahwa rencana Tuhan seringkali melampaui pemikiran manusia. Tuhan dapat menggunakan situasi yang paling sulit untuk membawa pemurnian dan kemenangan bagi umat-Nya.

Sebagai penutup, mari kita renungkan 1 Tawarikh 20:3 dalam kehidupan kita. Apakah ada situasi sulit yang sedang Anda hadapi? Apakah Anda merasa seperti Daud dan pasukannya berhadapan dengan musuh yang mengintimidasi? Ingatlah bahwa Tuhan bersama Anda. Dengarkan instruksi-Nya, persiapkan diri Anda dengan tekun dalam doa dan Firman, dan berimanlah bahwa Dia akan memimpin Anda kepada kemenangan. Seperti Daud, jangan pernah meremehkan kekuatan iman yang disertai dengan tindakan ketaatan dan persiapan. Untuk panduan lebih lanjut tentang sejarah dan ayat-ayat Alkitab, Anda dapat mengunjungi Alkitab SABDA.