1 Tawarikh 22 3

"Sekarang, perintahkanlah orang untuk mengumpulkan batu-batu untuk ditata menjadi bangunan untuk Rumah TUHAN. Juga besi untuk memaku loh-lohnya, dan kayu-kayu aras, yang akan menjadi tiang-tiang penyangga. Karena bangsa-bangsa lain sangat kaya akan kayu aras."

Ilustrasi persiapan bahan baku pembangunan Bait Suci: kayu aras, batu, dan alat perkakas.

Konteks Firman Tuhan

Ayat 1 Tawarikh 22:3 merupakan bagian dari instruksi Raja Daud kepada Salomo, putranya, sebelum ia menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan dan tugas besar pembangunan Bait Suci di Yerusalem. Meskipun Daud memiliki keinginan yang kuat untuk membangun Rumah TUHAN, Allah menghendaki agar tugas monumental ini diselesaikan oleh putranya, Salomo, yang akan memerintah setelahnya. Namun, Daud tidak tinggal diam. Ia menggunakan sisa masa kepemimpinannya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan agar Salomo dapat memulai pembangunan dengan lancar.

Dalam firman ini, Daud secara spesifik memerintahkan agar dikumpulkan dan disediakan material penting: batu-batu untuk fondasi dan struktur, besi untuk menata loh-loh (mungkin merujuk pada lempengan batu atau logam untuk inskripsi atau bagian struktural lainnya), serta kayu-kayu aras yang berharga. Kayu aras, yang seringkali tumbuh di wilayah Lebanon, dikenal karena kualitasnya yang kuat, tahan lama, dan indah, menjadikannya material ideal untuk pembangunan tempat ibadah yang megah. Perintah ini menunjukkan keseriusan Daud dalam menindaklanjuti kehendak Allah, serta visi dan perencanaan yang matang.

Makna dan Aplikasi

Perintah Daud dalam 1 Tawarikh 22:3 mengajarkan kita tentang pentingnya persiapan yang matang dalam setiap tugas yang dipercayakan Tuhan, terutama ketika itu terkait dengan pekerjaan-Nya. Meskipun kita mungkin bukan orang yang akan menyelesaikan sebuah proyek besar atau melihat hasilnya secara langsung, peran kita dalam mempersiapkan jalannya pekerjaan itu sama pentingnya. Daud adalah contoh pemimpin yang tidak hanya beriman, tetapi juga proaktif dalam menyediakan fondasi dan sumber daya bagi generasi penerus.

Pengumpulan batu, besi, dan kayu aras bisa dianalogikan dengan pengumpulan talenta, waktu, tenaga, dan sumber daya lain yang Tuhan berikan kepada kita untuk melayani-Nya. Ini juga menekankan pentingnya kerjasama. Daud menginstruksikan agar orang-orang dikumpulkan untuk melaksanakan tugas ini. Dalam membangun Kerajaan Allah di bumi, kita semua dipanggil untuk berkontribusi sesuai dengan kapasitas masing-masing. Ketekunan dalam persiapan, ketaatan pada firman, dan kemauan untuk bekerja sama adalah kunci keberhasilan, bukan hanya bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi kemajuan pekerjaan Tuhan di masa mendatang. Kayu aras yang berharga ini melambangkan sesuatu yang istimewa dan pantas untuk dipersembahkan bagi kemuliaan nama-Nya.