1 Tawarikh 24:16

"Kepada Salum, anak Ahir, beserta kaum keluarganya dari suku Simeon."

Simbol penataan dan perlindungan dalam tugas pelayanan.

Kitab 1 Tawarikh, khususnya pasal 24, membawa kita pada sebuah tatanan penting dalam sejarah Israel kuno. Pasal ini merinci pembagian tugas para imam dan orang Lewi yang ditetapkan oleh Raja Daud, dengan tujuan untuk memastikan kelancaran ibadah dan pelayanan di Bait Suci. Tujuannya adalah agar setiap keluarga imam memiliki giliran yang jelas dalam menjalankan fungsi mereka, mulai dari mempersembahkan korban hingga menjaga kebersihan dan ketertiban di tempat kudus.

Ayat 16 dalam pasal ini menyebutkan secara spesifik salah satu dari dua puluh empat rombongan itu: "Kepada Salum, anak Ahir, beserta kaum keluarganya dari suku Simeon." Nama Salum, yang berasal dari keluarga Ahir dari suku Simeon, tercatat dalam daftar yang terstruktur ini. Ini menunjukkan bahwa bahkan dari suku-suku yang mungkin tidak sebesar Yehuda atau Lewi dalam hal jumlah, tetap ada perwakilan yang terorganisir untuk melayani Tuhan.

Pembagian ini bukan sekadar penataan administrasi; ia memiliki makna teologis yang mendalam. Ini mencerminkan keadilan dan keteraturan ilahi yang ingin ditegakkan di tengah umat. Setiap keluarga imam memiliki kehormatan dan tanggung jawab yang sama di hadapan Tuhan, tanpa memandang latar belakang suku mereka yang spesifik. Pencatatan nama-nama seperti Salum dan keluarganya menggarisbawahi pentingnya setiap individu dan setiap keluarga dalam keseluruhan rencana keselamatan Tuhan.

Menariknya, penyebutan suku Simeon di sini memberikan perspektif tambahan. Suku Simeon, dalam sejarah Israel, seringkali dihubungkan dengan wilayah yang lebih kecil dan pengaruh yang mungkin tidak sebesar suku-suku lain. Namun, di sini mereka mendapatkan tempat yang terhormat dalam struktur pelayanan Bait Suci. Ini mengajarkan kita bahwa di mata Tuhan, setiap anggota umat-Nya memiliki peran dan nilai, dan setiap talenta serta keturunan dapat digunakan untuk kemuliaan-Nya jika dipersembahkan dengan benar.

Daftar dua puluh empat rombongan ini menjadi dasar bagi organisasi ibadah di Yerusalem selama berabad-abad. Hal ini memungkinkan pelayanan yang kontinu dan teratur, memastikan bahwa umat senantiasa memiliki akses kepada Tuhan melalui persembahan dan doa yang dipersembahkan oleh para imam yang bertugas. Ayat 1 Tawarikh 24:16, meskipun hanya menyebutkan satu nama, merupakan bagian integral dari gambaran besar tatanan ilahi yang diciptakan untuk memuliakan nama Tuhan.