Seluruh pelayanan para Lewi, yakni Asaf, Heman, Yedutun dan anak-anak serta saudara-saudara mereka, berdiri di hadapan mezbah TUHAN, pada waktu petang hari. Juga mereka, anak-anak Yedutun, yang empat kali enam orang, memainkan kecapi dan memuji serta mengucap syukur kepada TUHAN. Demikian juga segala anak Asaf yang memegang jabatan di bawah pimpinan ayahnya, yakni semua anak Heman, yang empat kali delapan orang, yang semuanya orang-orang yang pandai bernyanyi. Yang menetapkan undi dalam segala tugas mereka, seperti saudaranya yang muda, seperti yang tua, baik orang banyak maupun orang sedikit.
Dan undi yang keempat jatuh kepada Etan, anak Hizki, dia, anak-anaknya dan kaum keluarganya: dua belas orang. Undi yang kelima jatuh kepada Malzui, anak-anaknya dan kaum keluarganya: enam belas orang. Undi yang keenam jatuh kepada Zuri, anak-anaknya dan kaum keluarganya: dua belas orang. Undi yang ketujuh jatuh kepada Zikri, anak-anaknya dan kaum keluarganya: dua belas orang. Undi yang kedelapan jatuh kepada Etan, anak Hizki, anak Malzui, anak Syimi: enam belas orang. Undi yang kesembilan jatuh kepada Zakur, anak-anaknya dan kaum keluarganya: dua belas orang. Undi yang kesepuluh jatuh kepada Asaf, anak-anaknya dan kaum keluarganya: enam belas orang. Undi yang kesebelas jatuh kepada Etan, anak Malzui, anak Hizki: dua belas orang. Undi yang kedua belas jatuh kepada Heman, anak Hizki, anak Malzui, anak Etan: delapan belas orang. Seluruh jumlah mereka, menurut kaum keluarga mereka, dua puluh empat orang.
Dan kepada Hizkia, anak Hezron, dan kepada Yerahmeel, anak Hezron, dan kepada Sulemai, anak Hizkia, dan kepada anak-anaknya dan saudara-saudaranya, enam belas orang. Dan kepada Eliata, anak Hemed, dan kepada Eliasa, anak Rabia, dan kepada Hizkia, anak Syaloum, dan kepada anak-anaknya dan saudara-saudaranya, empat puluh orang. Dan kepada Elimelek, dan Nediel, dan Kelala, anak-anak Azriel, dan kepada Yosam, dan Elia, dan Zikri, anak-anak Yosia, empat puluh orang. Dan kepada Amram, dan Izhar, dan Hebron, dan Uzziel, anak-anak Heman, dan anak-anak Yuel, sepuluh orang.
Maka semua orang ini, dan anak-anak serta saudara-saudara mereka, anak-anak orang yang cakap, dua ratus delapan puluh dua orang. Mereka semua ditugaskan dalam pelayanan itu dengan pengundian, seperti juga saudara-saudara mereka orang Lewi, berhadapan dengan mezbah TUHAN, sesuai dengan perintah Daud, raja, dan Zak, aminnya, dan imam-imam serta orang Lewi dari segala kaum keluarga Israel.
Anak-anak Asaf yang menjaga pintu-pintu gerbang, dan yang memberi isyarat dengan nafiri di rumah TUHAN. Dan Kores, anak Meselemu, seorang anak suku Lewi, penjaga pintu gerbang sebelah utara, di tempat kediaman keluarganya. Kepada Meselemu dipercayakanlah empat orang anak laki-laki. Kepada Hose, seorang anak suku Kaleb, anak yang tertua, dan kepada Yoel, anak yang kedua, dan kepada Beria, anak yang ketiga, dan kepada Yakana, anak yang keempat. Kores, anak Meselemu, mempunyai empat orang anak laki-laki, yang menjadi pemimpin-pemimpin kaum keluarga mereka. Dan Osai, anak Hizki, anak Amar, anak Hizni, anak Asaf. Dan orang-orang lain yang melayani bersama dia, yang menjadi penjaga-penjaga pintu gerbang rumah TUHAN.
Yang membuka pintu-pintu gerbang rumah TUHAN, dan yang menjaga rumah itu; dan yang memberi isyarat dengan nafiri di tempatnya. Dan yang menjaga segala perbendaharaan rumah Allah, dan yang membagi-bagikan persembahan yang dikhususkan. Dan yang menjaga pintu-pintu gerbang mezbah TUHAN; dan yang menyelenggarakan ibadat di mezbah. Dan yang menjaga segala perkakas suci; dan yang menjaga segala persembahan yang dikhususkan; dan yang menjaga ruang-ruang depan. Dan yang mengatur rumah Allah, dan yang membuka pintu-pintu gerbangnya pada setiap pagi.
Makna dan Pelayanan Penjaga Gerbang
Ayat-ayat dari 1 Tawarikh 26:28 menggambarkan tatanan dan pembagian tugas yang sangat terstruktur di dalam Bait Suci pada masa pemerintahan Daud dan Salomo. Fokus utama pada bagian ini adalah mengenai para penjaga gerbang dari suku Lewi, yang memiliki peran krusial dalam menjaga keamanan dan kelancaran ibadah.
Para penjaga gerbang, yang kebanyakan adalah keturunan Asaf, Heman, dan Yedutun, tidak hanya bertugas menjaga fisik Bait Suci, tetapi juga terlibat dalam pelayanan musik dan pujian. Mereka terbagi dalam berbagai kelompok dan tugas, di mana pembagian dilakukan melalui pengundian. Hal ini menunjukkan keadilan dan keteraturan dalam penugasan, memastikan setiap orang memiliki bagiannya dalam melayani.
Peran penjaga gerbang lebih dari sekadar penjaga keamanan. Mereka adalah garis pertahanan pertama yang memastikan hanya orang-orang yang berhak yang dapat masuk ke area suci. Tugas mereka meliputi penjagaan pintu-pintu gerbang, memastikan semua perkakas suci dan persembahan yang dikhususkan tersimpan dengan aman, serta membuka pintu-pintu gerbang setiap pagi untuk memulai hari ibadah.
Ayat-ayat ini memberikan gambaran bahwa setiap detail dalam pelayanan di Bait Suci sangat penting. Keberadaan para penjaga gerbang yang setia dan terorganisir adalah elemen penting yang memungkinkan seluruh sistem ibadah berjalan dengan tertib. Mereka adalah saksi bisu dari setiap peristiwa suci yang terjadi di dalam rumah TUHAN, menjaga kekudusan tempat itu.
Melalui ayat-ayat ini, kita dapat belajar tentang pentingnya kedisiplinan, tanggung jawab, dan ketelitian dalam setiap pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan pelayanan kepada Tuhan. Meskipun tugas mereka mungkin terlihat sederhana dari luar, peran mereka sangat vital dalam menjaga integritas dan kekudusan Bait Suci, yang merupakan pusat ibadah bagi umat Israel. Kesetiaan dan dedikasi mereka adalah teladan bagi kita dalam menjalankan panggilan hidup kita, baik dalam skala besar maupun kecil, selalu dengan hati yang tulus dan teratur.