Ayat dari Kitab 1 Tawarikh pasal 27 ini membawa kita pada sebuah detail menarik mengenai organisasi kerajaan Israel di bawah kepemimpinan Raja Daud. Pasal ini secara spesifik memaparkan daftar para pemimpin dan pejabat yang bertanggung jawab atas berbagai divisi militer dan sipil yang dibagi berdasarkan bulanan. Pembagian ini menunjukkan betapa terstruktur dan tertibnya pengelolaan kerajaan pada masa itu, memastikan kelancaran administrasi dan pertahanan.
Dalam daftar tersebut, bulan kesebelas diserahkan kepada Benaya, seorang tokoh dari suku Efraim, yang berasal dari kota Piraton. Disebutkan bahwa dalam jatah komandonya terdapat dua puluh empat ribu orang. Angka ini tentu bukan sekadar statistik, melainkan merefleksikan besarnya kekuatan yang dipercayakan kepadanya. Benaya memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan kerajaan pada periode tersebut.
Lebih dari sekadar angka dan nama, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya penataan dan pembagian tugas. Raja Daud, yang dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, memahami bahwa sebuah kerajaan besar membutuhkan struktur yang kuat. Setiap individu, termasuk Benaya, diberi tanggung jawab sesuai dengan kapasitasnya, dan tugas tersebut dijalankan secara bergilir dalam siklus bulanan. Hal ini menunjukkan efisiensi dalam manajemen sumber daya manusia, memastikan bahwa setiap orang memiliki peran dan kontribusi yang jelas.
Nama Benaya sendiri, meskipun mungkin tidak setenar Daud atau Salomo, adalah bagian integral dari narasi sejarah Israel. Ia adalah salah satu pahlawan Daud yang terkemuka, dikenal karena keberanian dan kesetiaannya. Kehadirannya di bulan kesebelas, memimpin dua puluh empat ribu orang, menegaskan posisinya yang signifikan dalam hierarki kerajaan. Ini mengingatkan kita bahwa setiap elemen, sekecil apapun kelihatannya, memiliki arti dan fungsi penting dalam sebuah sistem yang lebih besar.
Dalam konteks spiritual, ayat ini juga dapat menjadi refleksi. Seperti Daud yang mengatur kerajaannya, Tuhan juga mengatur umat-Nya dengan tatanan yang sempurna. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap hamba-Nya memiliki tujuan ilahi. Setiap individu dipanggil untuk melayani sesuai dengan karunia dan kesempatan yang diberikan, sebagaimana Benaya melayani pada bulan kesebelas. Penting bagi kita untuk mengenali peran kita, menjalankan tugas dengan setia, dan percaya bahwa Tuhan telah menempatkan kita pada posisi yang tepat dalam rencana-Nya.
Memahami struktur organisasi yang digambarkan dalam 1 Tawarikh 27 menginspirasi kita untuk melihat bagaimana keteraturan dan kepemimpinan yang baik dapat membawa pada kemakmuran dan keamanan. Ketaatan Benaya dan dua puluh empat ribu orang di bawah komandonya berkontribusi pada keberhasilan kerajaan Israel. Pelajaran ini relevan hingga kini, baik dalam organisasi sekuler maupun dalam pelayanan rohani. Setiap peran, setiap tugas, memiliki nilai yang sama di mata Sang Pengatur Agung.
Simbol kesatuan dan ketertiban.