Dan bagi orang Lewi, kota-kota itu ialah: dari kaum suku Efraim, dari kaum suku Ruben, dan dari kaum suku Zebulon, kota-kota dengan tanah padang rumputnya.
Ayat 1 Tawarikh 6:58 ini memberikan gambaran penting mengenai pembagian wilayah yang diberikan kepada kaum Lewi di tanah perjanjian. Kaum Lewi, yang merupakan suku pelayan Tuhan, tidak mendapatkan bagian tanah warisan seperti suku-suku lainnya di Israel. Sebaliknya, mereka diberikan kota-kota dan tanah padang rumput di tengah-tengah wilayah suku-suku lain. Hal ini mencerminkan peran unik mereka sebagai pemelihara ibadah dan pelayanan di kemah suci dan kemudian di Bait Suci.
Penyebutan spesifik mengenai kaum suku Efraim, Ruben, dan Zebulon menunjukkan adanya integrasi yang erat antara kaum Lewi dan suku-suku Israel lainnya. Ini bukan sekadar pembagian tanah, melainkan sebuah sistem yang dirancang untuk memastikan keberlangsungan pelayanan rohani di seluruh penjuru negeri. Setiap suku Israel berkewajiban untuk menyediakan tempat tinggal bagi para Lewi, yang pada gilirannya memberikan layanan keagamaan, pengajaran hukum Tuhan, dan pertolongan dalam urusan kehakiman bagi komunitas mereka.
Tanah padang rumput yang menyertai kota-kota Lewi memiliki fungsi yang krusial. Kaum Lewi bertanggung jawab atas pemeliharaan ternak yang digunakan untuk korban persembahan maupun untuk menunjang kehidupan mereka. Dengan adanya padang rumput, mereka dapat memelihara ternak tersebut tanpa harus memiliki tanah pertanian yang luas, yang merupakan ciri khas bagian suku-suku lain. Ini adalah sebuah sistem saling mendukung yang efektif, di mana setiap elemen dalam masyarakat Israel memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing demi kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan seluruh umat.
Dengan demikian, ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki panggilan dan tanggung jawab yang berbeda dalam pekerjaan Tuhan. Kaum Lewi, melalui peran pelayanan mereka, menjadi tulang punggung spiritual bangsa Israel, memastikan bahwa hubungan mereka dengan Tuhan tetap terjaga. Mereka adalah pengingat hidup akan pentingnya dedikasi total kepada Tuhan dan pelayanan kepada sesama, serta bagaimana berkat Tuhan dapat mengalir melalui kehidupan yang terfokus pada tujuan ilahi. Pembagian kota-kota ini adalah manifestasi fisik dari komitmen Tuhan untuk menyediakan segala kebutuhan umat-Nya, termasuk kebutuhan spiritual.