Allah dan Bapa Tuhan Yesus, Dia yang patut dipuji sampai selama-lamanya, mengetahui, bahwa aku tidak berdusta.
Simbol yang merepresentasikan kebenaran dan integritas.
Ayat Alkitab 2 Korintus 11:31 merupakan sebuah pernyataan yang tegas dan berani dari Rasul Paulus. Dalam konteks suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus menghadapi berbagai tuduhan, penolakan, dan upaya pemutarbalikan ajaran yang dilakukannya. Ia sering kali harus membela diri dan otoritas kerasulannya dari para "rasul palsu" yang berusaha menjatuhkannya.
Dalam ayat ini, Paulus tidak sekadar menyatakan kebenaran dirinya, tetapi ia memanggil Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus sebagai saksi. Pemanggilan Allah sebagai saksi menunjukkan betapa seriusnya pernyataan ini. Paulus menegaskan, "Allah dan Bapa Tuhan Yesus, Dia yang patut dipuji sampai selama-lamanya, mengetahui, bahwa aku tidak berdusta." Kalimat ini adalah pengakuan akan kedaulatan dan kemahahadiran Allah, yang menjadi dasar kebenaran mutlak. Bagi Paulus, kebenaran bukan hanya soal fakta, tetapi juga soal keselarasan dengan kehendak dan pengetahuan ilahi.
Pernyataan ini memiliki implikasi yang sangat penting. Pertama, ini menunjukkan bahwa di hadapan Allah, tidak ada kepura-puraan atau kebohongan yang tersembunyi. Allah mengetahui segala sesuatu, bahkan pikiran dan niat hati terdalam manusia. Kedua, bagi para pengikut Kristus, hidup dalam kebenaran adalah sebuah keharusan. Kebenaran yang diajarkan dan dijalani Paulus bersumber dari Kristus sendiri. Oleh karena itu, apa pun yang bertentangan dengan ajaran Kristus, sekecil apa pun, akan terlihat di hadapan Allah.
Dalam situasi di Korintus, Paulus sering kali dicibir karena ia tidak menawarkan keuntungan materi atau karisma yang spektakuler seperti para rasul palsu. Namun, Paulus memilih untuk memuliakan Allah dalam segala hal, termasuk dalam cara pelayanan dan kesaksiannya. Ayat ini menjadi bukti kesungguhan dan kejujuran hatinya yang selalu fokus pada kemuliaan Allah. Ia tidak mencari keuntungan pribadi, melainkan ketaatan dan pengudusan jemaat di dalam kebenaran.
Mengaplikasikan ayat ini dalam kehidupan modern berarti kita perlu senantiasa memeriksa hati dan motivasi kita. Apakah kita hidup dengan integritas di hadapan Allah dan sesama? Apakah perkataan dan tindakan kita mencerminkan kebenaran Kristus? Di tengah arus informasi yang begitu deras dan kemungkinan manipulasi, penting bagi setiap orang percaya untuk berpegang teguh pada kebenaran ilahi. 2 Korintus 11:31 mengingatkan kita bahwa Allah adalah saksi utama kebenaran kita. Dia mengetahui, Dia melihat, dan Dia akan mengadili dengan adil. Oleh karena itu, marilah kita menjalani hidup yang memuliakan nama-Nya melalui ketaatan pada Firman-Nya.