Kisah yang tercatat dalam Kitab 2 Raja-raja pasal 1, khususnya ayat ke-15, menyajikan momen dramatis yang melibatkan nabi Elia. Dalam ayat ini, Elia sedang menghadapi situasi yang penuh dengan ketakutan dan tantangan, namun ia menerima firman langsung dari malaikat Tuhan yang memberinya kekuatan dan keberanian untuk bertindak. Pengalaman Elia ini memberikan pelajaran berharga bagi kita, terutama mengenai kepercayaan pada janji ilahi di tengah kesulitan.
Ayat 2 Raja-raja 1:15 berbunyi, "Lalu berkatalah malaikat TUHAN kepada Elia: 'Turunlah bersama orang itu, janganlah takut.' Maka bangkitlah Elia dan turun bersama dia menghadap raja." Peristiwa ini terjadi setelah Elia dipanggil untuk menghadap raja yang sakit, Ahazia, atas perintah raja itu sendiri. Namun, sebelum ia sampai ke hadapan raja, Ahazia mengutus pasukan pengawal untuk menangkapnya. Keberanian dan otoritas ilahi yang terpancar dari Elia membuat para pengawal terdiam. Ahazia, yang tidak gentar, kemudian mengutus pasukan kedua, yang juga mengalami nasib serupa.
Ketika Ahazia mengutus pasukan ketiga, Elia menunjukkan kuasa ilahi yang lebih besar lagi, di mana api turun dari langit dan membinasakan para prajurit beserta komandannya. Pada titik inilah, malaikat Tuhan turun kepada Elia. Perintah malaikat Tuhan untuk "turunlah bersama orang itu, janganlah takut" adalah titik balik penting. Elia mungkin merasa terancam atau ragu untuk berhadapan langsung dengan raja yang menunjukkan ketidakpercayaan dan kekerasan. Namun, pesan ilahi ini menegaskan bahwa Tuhan selalu menyertai umat-Nya, bahkan dalam situasi yang paling genting sekalipun. Kehadiran malaikat Tuhan memberikan kepastian akan perlindungan dan bimbingan.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa ketakutan adalah respons alami manusia terhadap ancaman, tetapi iman kepada Tuhan seharusnya lebih besar dari ketakutan itu. Firman Tuhan, melalui para utusan-Nya atau secara langsung kepada hati kita, sering kali datang untuk menguatkan, menasihati, dan mengarahkan kita. Instruksi "janganlah takut" adalah perintah yang berulang kali muncul dalam Kitab Suci, menunjukkan betapa pentingnya keberanian yang bersumber dari keyakinan akan kuasa dan kasih Tuhan. Dengan dorongan ilahi, Elia bangkit dan dengan berani pergi menghadap raja.
Dampak dari ayat 2 raja raja 1 15 ini terasa dalam beberapa aspek. Pertama, ini menegaskan kembali kedaulatan Tuhan atas segala peristiwa dan raja-raja di bumi. Kedua, ini menunjukkan bagaimana Tuhan melindungi hamba-Nya yang setia. Dan ketiga, ini mengajarkan pentingnya ketaatan pada firman Tuhan, bahkan ketika itu menuntut keberanian luar biasa. Kepercayaan penuh pada janji Tuhan, bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan atau mempermalukan mereka yang bersandar pada-Nya, adalah fondasi yang kokoh dalam menghadapi segala macam tantangan. Kisah Elia ini menjadi sumber inspirasi bagi setiap orang yang bergumul dengan keraguan dan ketakutan dalam perjalanan iman mereka, mengingatkan bahwa dengan campur tangan Tuhan, bahkan yang paling lemah pun dapat menjadi berani.