"Dengan tangan-Mu sendiri orang-orang mencungkil lubang dan menggali parit, dan memakan hasil pohon-pohonmu dan kebun-kebun anggurmu, dan meminum anggurmu yang terbaik. Tetapi Aku telah mendengarnya."
Ayat 2 Raja-raja 19:24 adalah bagian dari narasi kemenangan besar Tuhan atas tentara Asyur di bawah pimpinan Sanherib. Pasukan Asyur, yang telah mengancam Yehuda dan Yerusalem, akhirnya dihancurkan oleh malaikat Tuhan. Ayat ini menggambarkan kehancuran yang ditimbulkan oleh musuh, di mana mereka mengambil alih hasil bumi, menjarah kebun anggur, dan menikmati buah-buahan. Namun, yang paling penting adalah penutup ayat ini: "Tetapi Aku telah mendengarnya."
Penekanan pada kata "mendengarnya" menunjukkan bahwa Tuhan tidak hanya mengamati tetapi juga peduli terhadap apa yang terjadi pada umat-Nya. Meskipun musuh berkuasa dan melakukan kejahatan, Tuhan memiliki rencana dan kedaulatan-Nya. Ayat ini mengajarkan kita tentang kebesaran dan keperwiraan Tuhan. Bahkan di tengah-tengah penderitaan dan penindasan, Tuhan mendengar doa dan keluh kesah umat-Nya. Ia adalah Allah yang berkuasa atas segala situasi, bahkan yang paling mengerikan sekalipun.
Kisah ini memberikan penghiburan yang mendalam. Ia mengingatkan bahwa tidak ada kekuatan manusia yang dapat melawan kehendak Tuhan. Keberhasilan musuh dalam menjarah dan menghancurkan adalah sementara, sedangkan kedaulatan dan kekuatan Tuhan adalah abadi. Dengan mendengar, Tuhan menunjukkan bahwa Ia terlibat dalam sejarah dan kehidupan umat-Nya. Ini bukan sekadar penegasan kekuatan, melainkan juga janji pemeliharaan dan pembebasan.
Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini dapat direfleksikan sebagai gambaran bagaimana Tuhan melihat segala upaya kejahatan yang dilakukan di dunia. Manusia mungkin merencanakan, menggali, dan menjarah, tetapi Tuhan mengetahuinya. Ia mengizinkan hal-hal terjadi untuk tujuan-Nya yang lebih besar, seringkali sebagai peringatan atau ujian. Kemenangan akhir selalu berada di pihak Tuhan.
Pesan yang terkandung di sini adalah tentang iman dan kepercayaan. Kita dipanggil untuk mempercayai bahwa Tuhan mendengar, meskipun kadang-kadang situasi terlihat suram. Kemenangan atas Sanherib adalah bukti nyata bahwa doa dan iman umat-Nya tidak sia-sia. "Tetapi Aku telah mendengarnya" adalah suara harapan yang menggemakan sepanjang sejarah, mengingatkan kita akan kasih dan perhatian ilahi yang tidak pernah berhenti.