2 Raja-Raja 2:20 - Mukjizat Penyembuhan Elisha

Berkatalah ia: "Ambilkanlah garam baru untukku, dan taruhlah ke dalam bejana itu." Maka mereka membawakan yang baru kepadanya, lalu dilemparkannyalah garam itu ke dalam mata air itu serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Aku telah menyembuhkan air ini; samasekali tidak akan terjadi lagi olehnya penundaan atau kegagalan."

Sumber Kehidupan Garam Pemulih

Kisah yang tercatat dalam 2 Raja-Raja pasal 2, ayat 20, membawa kita pada momen penting dalam pelayanan Nabi Elisha. Setelah kematian mentor spiritualnya, Elia, Elisha mewarisi jubah kenabian dan tanggung jawab yang besar. Salah satu tugas awal yang dihadapinya adalah mengatasi masalah yang melanda kota Yerikho: sumber airnya tercemar dan tanah di sekitarnya tandus, menyebabkan kematian dan kesuburan yang hilang.

Penyembuhan Air Sumber Kehidupan

Ayat ini menceritakan bagaimana warga Yerikho mendatangi Elisha dengan keluhan yang memilukan. Mereka menyatakan bahwa lokasi mereka memang indah dan strategis, namun sumber airnya telah rusak, mengakibatkan tanah yang tidak produktif. Permohonan mereka sangat jelas: "Lihatlah, kami bersenang hati tinggal di kota ini, seperti tuanku lihat, tetapi airnya busuk dan tanahnya tandus." Ini bukan sekadar ketidaknyamanan, tetapi ancaman nyata terhadap kelangsungan hidup mereka.

Tanggapan Elisha sungguh luar biasa. Ia meminta agar dibawakan garam baru. Garam, dalam konteks kuno, sering kali dikaitkan dengan pemurnian, pengawetan, dan juga berkat. Dengan tindakan iman, Elisha melemparkan garam itu ke dalam mata air yang tercemar. Tindakan ini bukan sihir, melainkan manifestasi dari kuasa ilahi yang bekerja melalui hamba-Nya. Ia kemudian menyatakan firman yang penuh otoritas, "Beginilah firman TUHAN: Aku telah menyembuhkan air ini; samasekali tidak akan terjadi lagi olehnya penundaan atau kegagalan."

Makna Garam dan Kuasa Firman

Peristiwa ini memberikan pelajaran mendalam. Pertama, tentang pentingnya menjaga sumber daya alam yang diberikan Tuhan. Keindahan sebuah tempat tidak akan berarti jika sumber kehidupannya tercemar. Kedua, tentang bagaimana Tuhan dapat menggunakan hal-hal yang sederhana, seperti garam, untuk melakukan pekerjaan yang luar biasa. Iman Elisha dan otoritas firman yang ia sampaikan menjadi kunci penyembuhan tersebut.

Penyembuhan mata air Yerikho bukanlah akhir dari mukjizat Elisha. Peristiwa ini menjadi awal dari serangkaian tanda dan keajaiban yang meneguhkan otoritasnya sebagai nabi. Ia akan terus menunjukkan kuasa Tuhan dalam menyembuhkan, membangkitkan orang mati, dan memberikan kelimpahan. Kisah ini menginspirasi kita untuk percaya bahwa bahkan dalam situasi yang tampaknya rusak dan tidak dapat diperbaiki, kuasa Tuhan sanggup memulihkan dan membawa kehidupan baru. Peristiwa ini membuktikan bahwa firman Tuhan memiliki kekuatan transformatif yang abadi, membawa pemulihan dan berkat bagi mereka yang percaya.