Ayat 2 Raja-Raja 22:20 mengemukakan inti pesan yang disampaikan oleh Hulda, seorang nabiah, kepada Raja Yosia. Pesan ini menjadi puncak dari peristiwa penting dalam sejarah Israel: penemuan kembali Kitab Hukum Taurat di Bait Suci yang telah lama terlupakan. Raja Yosia, seorang raja muda yang bertekad untuk memulihkan ibadah yang benar kepada TUHAN, memerintahkan perbaikan Bait Suci. Dalam proses perbaikan itulah, Imam Besar Hilkia menemukan sebuah gulungan kitab yang kemudian diidentifikasi sebagai Kitab Taurat Musa.
Ketika gulungan itu dibacakan di hadapan Yosia, raja sangat terkejut dan tertekan mendengar firman Allah. Ia menyadari betapa jauh umat Israel telah menyimpang dari perintah-perintah-Nya. Dalam kesungguhan hati, Yosia merobek pakaiannya dan berlutut di hadapan TUHAN, memohon pengampunan bagi bangsa Israel. Ia kemudian mengutus para pegawainya, termasuk Imam Besar Hilkia dan beberapa pejabat penting lainnya, untuk mencari pengertian lebih lanjut dari TUHAN melalui seorang nabi. Pilihan mereka jatuh kepada Hulda.
Hulda, dalam wahyu ilahi, menyampaikan pesan TUHAN yang terkandung dalam 2 Raja-Raja 22:20. Pesan ini menekankan bahwa hukuman yang dijanjikan kepada Yehuda karena kejahatan dan penyembahan berhala mereka tidak akan dibatalkan sepenuhnya. Namun, ada pengampunan dan belas kasihan yang ditawarkan kepada Raja Yosia pribadi. TUHAN mengakui ketulusan hati Yosia dalam merespons firman-Nya. Ia akan dikuburkan dengan damai, tidak menyaksikan malapetaka yang akan menimpa Yerusalem.
Penemuan Kitab Taurat dan respons Raja Yosia ini merupakan momen krusial dalam pemulihan spiritual Israel. Hal ini menunjukkan pentingnya ketaatan terhadap firman Tuhan dan kesediaan untuk bertobat ketika menyadari kesalahan. Kisah ini mengajarkan bahwa meskipun ada konsekuensi atas dosa, pertobatan yang tulus dan kepemimpinan yang saleh dapat membawa harapan dan harapan akan pengampunan dari Tuhan. Pengaruh Yosia meluas, mendorong pembersihan negara dari praktik-praktik penyembahan berhala dan pemulihan ibadah kepada satu-satunya Allah yang benar.
Pesan dari 2 Raja-Raja 22:20, meskipun berbicara tentang penghakiman, juga mengandung janji pribadi kepada Yosia. Hal ini menegaskan bahwa Tuhan melihat ketulusan hati individu yang mencari-Nya. Ini adalah pengingat abadi tentang pentingnya mendengarkan, memahami, dan bertindak sesuai dengan firman Tuhan, serta mencari bimbingan-Nya di saat-saat sulit. Kejatuhan dan kebangkitan Yosia, serta peran Hulda dalam menyampaikan pesan ilahi, menjadi pelajaran berharga bagi setiap generasi tentang hubungan antara kedaulatan Tuhan, tanggung jawab manusia, dan kekuatan penebusan.
Sumber: 2 Raja-Raja 22:20