2 Raja-raja 3:16

"Beginilah firman TUHAN: Gali parit-parit di sana sini di lembah ini."

Janji Allah yang Tak Tergoyahkan di Tengah Kekeringan

Ayat 2 Raja-raja 3:16 mungkin terdengar sederhana, bahkan mungkin kurang menarik pada pandangan pertama. Namun, di balik kata-kata yang terkesan biasa ini, terkandung janji Allah yang mendalam dan relevan bagi setiap orang yang sedang menghadapi kesulitan. Kisah ini bercerita tentang situasi genting yang dihadapi oleh Yoram, raja Israel, bersama dengan raja Yehuda dan raja Edom. Mereka menghadapi ancaman dari Moab, dan yang lebih parah, pasukan mereka terancam binasa karena kekurangan air di tengah padang gurun.

Dalam situasi keputusasaan, ketika semua harapan manusia tampaknya telah pupus, mereka mencari bantuan dari Allah. Nabi Elisa dipanggil untuk memohon petunjuk dari TUHAN. Dan di sinilah janji itu terucap: "Gali parit-parit di sana sini di lembah ini." Perintah ini mungkin tampak membingungkan. Mengapa menggali parit di lembah yang kering? Bukankah itu pemborosan tenaga dan sumber daya yang berharga?

Namun, kita harus memahami bahwa perintah ini datang dari Allah yang Mahatahu. Di balik kelihatannya yang tidak masuk akal bagi mata manusia, ada rencana ilahi yang besar. Perintah untuk menggali parit adalah tindakan iman. Ini adalah manifestasi dari kepatuhan terhadap firman Tuhan, bahkan ketika logika manusia tidak dapat memahaminya. Penggalian parit ini menjadi sebuah wadah, sebuah persiapan untuk menerima berkat yang akan turun.

Simbol wadah air dan hujan

Kepatuhan yang Membuahkan Hasil

Ketika para prajurit Israel, Yehuda, dan Edom melakukan apa yang diperintahkan oleh Elisa, keajaiban terjadi. Keesokan paginya, lembah itu terisi air, dan itu bukan sekadar genangan kecil. Air itu mengalir begitu derasnya sehingga pasukan mereka, ternak mereka, dan bahkan perbekalan mereka dapat minum sepuasnya. Yang lebih menakjubkan lagi, air itu berwarna merah seperti darah, membingungkan musuh-musuh mereka. Bangsa Moab, yang melihat pantulan matahari pada genangan air merah tersebut, mengira itu adalah darah satu sama lain, sehingga mereka saling menyerang dalam kebingungan. Ini adalah intervensi ilahi yang luar biasa, yang lahir dari kepatuhan sederhana terhadap firman Tuhan.

Ayat 2 Raja-raja 3:16 mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi masa-masa kering, kesulitan, atau ketidakpastian, langkah pertama yang harus diambil adalah mencari dan menaati firman Tuhan. Tuhan tidak menjanjikan solusi instan yang datang begitu saja, tetapi Dia menjanjikan berkat dan pertolongan bagi mereka yang mau bersiap, yang mau menggali "parit-parit" iman dalam hidup mereka. "Parit-parit" ini bisa berupa doa, pembacaan firman, pelayanan, atau tindakan kebaikan lainnya yang didasari oleh ketaatan kepada kehendak-Nya.

Apa pun "lembah kering" yang sedang Anda hadapi saat ini, ingatlah firman TUHAN dalam 2 Raja-raja 3:16. Gali parit-parit Anda dengan iman. Percayalah bahwa Allah sanggup mengubah kekeringan menjadi kelimpahan, keputusasaan menjadi harapan, dan kebingungan menjadi kemenangan. Ketaatan sederhana seringkali menjadi kunci untuk membuka pintu berkat ilahi yang tak terduga.