Kisah yang tercatat dalam kitab 2 Raja-raja 4:17 membawa kita pada momen yang penuh keajaiban dan pemulihan. Ayat ini menceritakan tentang seorang perempuan Sunem yang telah menunjukkan kebaikan hati dan keramahtamahan yang luar biasa kepada Nabi Elisa. Sebagai balasannya, Elisa menawarkan untuk memohonkan sesuatu kepada raja atau panglima tentara baginya. Namun, perempuan ini menolak tawaran tersebut, merasa sudah cukup dengan kedamaian dan kehidupannya di tengah-tengah bangsanya.
Meskipun ia telah merasa puas, Elisa, melalui seorang hamba bernama Gihzi, mengetahui bahwa perempuan ini sebenarnya tidak memiliki anak laki-laki dan suaminya sudah lanjut usia. Merasa tergerak oleh kebutuhan yang tersembunyi namun mendalam ini, Elisa kembali menubuatkan, "Pada waktu yang berikut pada tahun ini, engkau akan mendekap seorang anak laki-laki." Nubuat ini adalah janji ilahi yang membawa harapan baru bagi pasangan yang telah lama menantikan kehadiran seorang buah hati.
Dan memang benar, janji itu tergenapi. Ayat yang kita soroti, 2 Raja-raja 4:17, menegaskan: "Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu yang ditentukan, sesuai dengan perkataan Elisa kepadanya." Keberhasilan ini bukan hanya kebetulan, melainkan bukti nyata dari kuasa firman Tuhan yang disampaikan melalui hamba-Nya. Ini adalah sebuah pengingat bahwa Tuhan memperhatikan doa-doa dan kerinduan hati umat-Nya, bahkan yang tersembunyi sekalipun.
Kisah ini mengajarkan banyak hal. Pertama, tentang pentingnya kebaikan hati. Kebaikan perempuan Sunem kepada Elisa akhirnya membuahkan berkat yang tak terduga. Perbuatan baik sekecil apapun dapat membawa dampak besar dan mendatangkan pembalikan keadaan. Kedua, ini adalah tentang iman. Perempuan itu, setelah mendengar nubuat Elisa, tampaknya menerima janji itu dengan iman, meskipun mungkin ada keraguan yang menyertainya mengingat usianya dan usia suaminya. Namun, ia berpegang pada firman yang telah diucapkan.
Lebih jauh lagi, ayat ini menyoroti kesetiaan Tuhan. Tuhan tidak pernah lupa pada umat-Nya. Dia mendengar tangisan mereka, merasakan kerinduan mereka, dan campur tangan pada waktu yang tepat. Kelahiran anak laki-laki ini bukan hanya kebahagiaan bagi keluarga itu, tetapi juga menjadi saksi bisu dari rencana Tuhan yang indah dan kasih-Nya yang tak terbatas. Ini adalah ilustrasi kekuatan doa dan kuasa nubuat ilahi yang mampu mengubah realitas dan membawa sukacita di tengah kehidupan yang mungkin terasa sunyi dan hampa. Janji kelahiran ini menjadi mercusuar harapan, menunjukkan bahwa tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan.