"Tetapi Elisa berkata: "Jauh lebih banyak mereka yang bersama kita daripada mereka yang bersama musuh."
Ayat dari 2 Raja-raja 6:32 ini berasal dari sebuah narasi yang dramatis mengenai konflik antara raja Aram dan raja Israel. Raja Aram, yang bernama Ben-Hadad, mengirimkan pasukan untuk menangkap nabi Elisa. Ketika para hamba Elisa melihat pasukan musuh yang mengepung kota Dotan, mereka diliputi ketakutan luar biasa. Suasana menjadi genting, seolah-olah mala petaka akan segera datang. Hamba Elisa berseru kepada tuannya, "Celakalah kita, tuan! Apa yang akan kita perbuat?"
Dalam situasi yang tampak tanpa harapan ini, Elisa, sang nabi Allah, menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Alih-alih ikut panik, ia justru mengucapkan kata-kata yang penuh keyakinan dan iman: "Jauh lebih banyak mereka yang bersama kita daripada mereka yang bersama musuh." Pernyataan ini mungkin terdengar aneh atau bahkan mustahil bagi orang yang hanya melihat secara fisik. Namun, Elisa memiliki pandangan yang berbeda. Ia melihat di luar realitas jasmani, yaitu campur tangan ilahi yang tak terlihat oleh mata manusia biasa.
Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki perspektif ilahi dalam menghadapi masalah. Seringkali, kita, seperti hamba Elisa, hanya fokus pada ancaman fisik atau kesulitan yang tampak di depan mata. Kita membiarkan ketakutan menguasai kita ketika menghadapi situasi yang terasa begitu besar dan berat. Kekuatan ekonomi yang lemah, persaingan bisnis yang ketat, masalah kesehatan yang mengkhawatirkan, atau konflik pribadi yang mendalam – semua ini bisa membuat kita merasa kecil dan tak berdaya.
Namun, seperti yang ditunjukkan oleh Elisa, ada kekuatan yang jauh lebih besar yang selalu menyertai orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Pasukan malaikat dan perlindungan ilahi jauh melampaui kekuatan manusiawi. Ayat ini menjadi pengingat bahwa kita tidak pernah sendirian dalam perjuangan kita. Ketika dunia terasa mengancam, ketika musuh tampak begitu banyak dan kuat, kita diingatkan untuk menggeser fokus pandangan kita. Kita perlu melihat bahwa kekuatan di pihak kita jauh melampaui apa yang bisa kita lihat atau pahami.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan ini, seringkali kita menemukan diri kita dalam "badai" masalah. Stres pekerjaan, tuntutan keluarga, kegagalan pribadi, atau kekhawatiran akan masa depan bisa membuat kita merasa kewalahan. Namun, pesan dari 2 Raja-raja 6:32 tetap relevan. Kita perlu melatih diri untuk tidak terpaku pada masalah, tetapi mengangkat pandangan kepada Sumber segala kekuatan. Ini bukan berarti mengabaikan tanggung jawab atau berdiam diri, melainkan melakukan segala upaya sambil tetap bersandar pada pertolongan Tuhan.
Ketika kita merasa kecil di hadapan tantangan, marilah kita mengingat bahwa Tuhan yang Maha Kuasa bersama kita. Kepercayaan ini bukanlah sebuah takhayul, melainkan sebuah fondasi yang kokoh. Sama seperti Elisa yang meminta Tuhan untuk membuka mata hamba-Nya agar melihat pasukan Tuhan, kita pun dapat memohon hikmat dan pengertian untuk melihat penyertaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Keyakinan bahwa ada "lebih banyak" kekuatan ilahi yang bekerja di sisi kita akan memberikan ketenangan, keberanian, dan harapan, bahkan di tengah situasi yang paling sulit sekalipun.
Visualisasi sederhana perbedaan kekuatan yang terlihat dan tidak terlihat.