Simbol harapan dan kemenangan.
Kisah yang tercatat dalam 2 Raja-Raja pasal 7 merupakan salah satu episode paling dramatis dan penuh kemenangan dalam sejarah bangsa Israel. Di tengah pengepungan Samaria yang begitu ketat oleh tentara Aram, bangsa Israel berada di ambang kehancuran. Kelaparan merajalela, harga makanan melonjak drastis, dan keputusasaan mencengkeram hati setiap orang. Dalam situasi yang sangat genting ini, ketika harapan seolah telah padam, Tuhan bertindak dengan cara yang tak terduga.
Ayat 17 dari pasal ini, "Dan rakyat banyak yang pergi ke sana, dan dari mereka dikalungkanlah berkat pada pintu gerbang kota itu, dan dua raja yang diserbu orang itu lenyaplah," menggambarkan sebuah pembalikan keadaan yang luar biasa. Pagi harinya, empat orang penderita kusta yang dikucilkan dari masyarakat Israel menemukan bahwa kemah-kemah musuh telah ditinggalkan begitu saja. Tentara Aram, yang pada malam sebelumnya begitu mengancam, tiba-tiba melarikan diri karena ketakutan akan serangan yang ternyata tidak pernah terjadi. Tuhanlah yang membuat mereka mendengar suara keretakan kereta dan kuda yang begitu dahsyat seolah-olah tentara yang sangat besar datang menyerang.
Dalam kepanikan, mereka meninggalkan semua harta benda mereka, termasuk persediaan makanan yang sangat melimpah. Berita tentang keajaiban ini menyebar dengan cepat di Samaria. Rakyat yang kelaparan berbondong-bondong keluar menuju perkemahan musuh, dan seperti yang dinubuatkan oleh nabi Elisa, "berkat" yang begitu besar mereka temukan. Kata "berkat" di sini bisa diartikan sebagai kelimpahan, rezeki, atau hasil panen yang melimpah ruah. Mereka memenuhi kebutuhan mereka dan bahkan lebih. Pintu gerbang kota yang tadinya menjadi simbol keterbatasan dan keputusasaan, kini menjadi tempat di mana kelimpahan itu dibagikan.
Kisah ini bukan sekadar cerita tentang pembebasan militer atau pemulihan ekonomi. Lebih dari itu, ini adalah sebuah pelajaran tentang kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya, bahkan ketika mereka berada di titik terendah. Ini adalah pengingat bahwa di saat tergelap pun, harapan selalu ada. Tuhan sanggup mengubah keputusasaan menjadi sukacita, kelaparan menjadi kelimpahan, dan kehancuran menjadi kemenangan.
Konteks ayat ini juga menyoroti betapa cepatnya nasib dapat berubah. "Dua raja yang diserbu orang itu lenyaplah" merujuk pada raja Aram dan raja Israel yang sebelumnya terlibat dalam peperangan ini. Dengan mundurnya tentara Aram, ancaman terhadap Israel sirna. Namun, kisah ini juga menunjukkan dampak langsung dari iman dan kepatuhan. Meskipun iman bangsa Israel sedang diuji, nabi Elisa tetap menjadi saluran firman Tuhan yang membawa harapan dan jalan keluar.
Pesan dari 2 Raja-Raja 7:17 adalah pesan yang relevan hingga kini. Kita semua mungkin pernah atau akan mengalami masa-masa sulit, di mana beban terasa berat dan jalan keluar tampak tertutup. Namun, kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih besar dari apa yang bisa kita bayangkan. Dengan mengandalkan-Nya, bahkan dalam situasi yang paling mustahil sekalipun, kita dapat mengalami berkat dan pemulihan yang melimpah. Kelimpahan yang ditemukan di luar gerbang kota Samaria adalah cerminan dari janji Tuhan yang selalu setia untuk menyediakan kebutuhan umat-Nya.