2 Raja-raja 8:5

"Dan terjadilah, ketika ia selesai memberi perintah kepada anak-anaknya tentang segala sesuatu, sesungguhnya seorang wanita berseru kepada raja itu, katanya: 'Ya raja, junjunganku, wanita ini adalah dia yang telah hidup bersama hamba-Mu, Hushai orang Aramea, dan ia berseru kepada raja itu memohon pertolongan.'"
Ilustrasi wanita berseru kepada raja Sebuah Permohonan Penting Kisah 2 Raja-raja 8:5 Ya Raja!
Ilustrasi visual momen permohonan di hadapan raja.

Konteks Ayat: Kunjungan Elisa ke Sunem

Ayat dari 2 Raja-raja 8:5 ini terletak dalam narasi yang lebih besar mengenai pelayanan Nabi Elisa. Sebelum ayat ini, kita menyaksikan bagaimana Elisa pernah tinggal di kota Sunem dan bagaimana seorang wanita terpandang dari sana menunjukkan keramahan dan kemurahan hati yang luar biasa kepadanya. Wanita ini, bersama suaminya, menyiapkan sebuah kamar kecil untuk Elisa, lengkap dengan tempat tidur, meja, kaki pelita, dan tempat duduk, sehingga Elisa memiliki tempat yang layak untuk beristirahat setiap kali ia berkunjung. Perhatian dan kebaikan hati mereka tidak luput dari perhatian Elisa.

Balasan Kebaikan dan Campur Tangan Ilahi

Karena pelayanan yang tulus ini, Elisa, yang dipenuhi dengan Roh Allah, berniat membalas kebaikan mereka. Ia memanggil wanita itu dan bertanya apa yang bisa ia lakukan untuknya. Wanita Sunem itu, yang tampaknya puas dengan kehidupannya saat itu, mengatakan bahwa ia tinggal di antara bangsanya. Namun, Elisa tidak menyerah. Ia bertanya kepada istrinya, mengapa wanita itu tidak diberikan sesuatu sebagai balasan. Istrinya kemudian mengingatkannya bahwa wanita itu tidak memiliki anak, dan suaminya sudah tua.

Mendengar ini, Elisa memanggil wanita itu lagi, dan memberinya janji kenabian: bahwa pada waktu yang ditentukan, ia akan menggendong seorang anak laki-laki. Janji ini terbukti benar, dan wanita itu dianugerahi seorang putra, yang kelak, di luar kehendak ibunya, mati saat berada di ladang bersama ayahnya. Kesedihan yang mendalam melanda wanita itu. Ia segera pergi mencari Elisa, dan sesampainya di Gunung Karmel, ia memegang kaki Elisa.

Peristiwa yang Mengarah ke Permohonan

Elisa, melalui kuasa ilahi, menghidupkan kembali anak laki-laki itu. Bertahun-tahun kemudian, ketika Allah memerintahkan Elisa untuk pergi ke Gilead untuk mengurapi Hazael sebagai raja Aram, Elisa melakukan perjalanan. Sebelum ia berangkat, ia memerintahkan wanita Sunem itu untuk pergi dan tinggal di tempat lain karena akan ada kelaparan besar di tanah Israel, dan para raja Israel akan membawa perbekalan untuknya. Wanita itu pun menurut dan pergi bersama keluarganya.

Setelah tujuh tahun masa kelaparan berlalu, wanita itu kembali dari tanah Filistin dan pergi menghadap raja untuk memohon rumah dan tanahnya kembali. Pada saat itulah, sebagaimana dicatat dalam 2 Raja-raja 8:5, ketika wanita itu sedang berbicara dengan raja, ia berseru, "Ya raja, junjunganku, wanita ini adalah dia yang telah hidup bersama hamba-Mu, Hushai orang Aramea, dan ia berseru kepada raja itu memohon pertolongan." Dalam konteks ini, "wanita ini" merujuk pada dirinya sendiri, dan "Hushai orang Aramea" kemungkinan adalah suaminya yang telah meninggal. Ayat ini menyoroti pentingnya pengakuan dan tindakan raja terhadap permohonan yang diajukan oleh wanita yang telah berbuat baik di masa lalu, sebagai balasan atas kebaikan yang telah ia tunjukkan kepada pelayan Tuhan.

Kisah ini, yang mencakup ayat 2 Raja-raja 8:5, adalah pengingat yang kuat tentang kesetiaan Allah dalam membalas kebaikan dan memberikan perlindungan kepada mereka yang melayani umat-Nya. Ini adalah cerita tentang iman, kesabaran, dan bagaimana tindakan kebaikan kecil pun dapat membawa berkat yang tak terduga dan besar.