2 Raja-Raja 9:35

"Ketika mereka pergi untuk menguburkannya, yang didapati mereka hanyalah tengkorak Izebel, kedua kakinya dan kedua tangannya."
Keadilan Ilahi

Ayat 2 raja raja 9 35 mencatat sebuah momen yang sangat dramatis dalam sejarah Kerajaan Israel, yaitu konsekuensi dari perbuatan jahat Ratu Izebel. Penggambaran yang mengerikan ini bukan sekadar cerita tragis, melainkan sebuah penegasan akan keadilan ilahi yang tidak dapat dihindari. Izebel, yang dikenal karena kejahatannya, kekejamannya, dan upayanya untuk membasmi penyembahan kepada Allah yang benar, akhirnya menghadapi akhir yang sesuai dengan perbuatannya.

Kisah ini berakar pada pemerintahan Raja Ahab dan Izebel di Kerajaan Israel Utara. Izebel, seorang putri dari Sidon, membawa serta praktik penyembahan berhala Baal dan Asyera ke Israel. Ia dengan giat menganiaya para nabi Allah dan memaksakan kultus penyembahan berhala kepada rakyatnya. Kejahatannya yang paling terkenal adalah persekongkolannya untuk merebut kebun anggur Nabat, seorang Israel yang saleh, yang berujung pada pembunuhan Nabat secara tidak adil. Perbuatan ini, ditambah dengan serangkaian dosa lainnya, menempatkan Izebel di bawah kutukan dan penghakiman Allah.

Nubuat tentang kematian Izebel telah disampaikan sebelumnya oleh Nabi Elia. Elia dengan tegas menyatakan bahwa bangkai Izebel akan dimakan anjing di ladang Yizreel. Janji ini terdengar mengerikan dan tidak dapat dibayangkan pada masa itu, mengingat status Izebel sebagai ratu. Namun, firman Tuhan tidak pernah batal atau sia-sia. Ketika Yehu diurapi menjadi raja dan diperintahkan untuk menghapuskan dinasti Ahab yang penuh dosa, Izebel menjadi salah satu target utamanya.

Ketika Yehu tiba di Yizreel, Izebel, dengan sikap menantangnya, berdandan dan merias diri seolah hendak menyambut raja baru. Namun, Yehu memerintahkan para sida-sida untuk mendorongnya dari jendela istana. Izebel jatuh, dan darahnya memercik ke dinding dan kuda-kuda yang menginjak-injaknya. Meskipun ia mencoba mencari perlindungan dengan mengaku sebagai putri, namun hukuman ilahi telah ditetapkan.

Kini, ayat 2 raja raja 9 35 menggambarkan hasil akhir dari penghakiman tersebut. Ketika para pelayan diperintahkan untuk menguburkan sang ratu yang telah jatuh, mereka hanya menemukan sisa-sisa tubuhnya: tengkorak, kedua kaki, dan kedua tangan. Anjing-anjing, sesuai dengan nubuatan Elia, telah memakan bagian tubuhnya yang lain. Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa Allah melihat setiap kejahatan dan keadilan-Nya akan ditegakkan, bahkan bagi mereka yang memiliki kekuasaan besar.

Pesan dari kisah ini sangat kuat. Pertama, ini menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat melarikan diri dari konsekuensi dosa mereka di hadapan Allah. Kedua, ini menekankan kesetiaan Allah dalam menepati firman-Nya, baik janji berkat maupun penghukuman. Kematian Izebel adalah sebuah tanda peringatan bagi semua orang, terutama bagi mereka yang berkuasa, untuk hidup dalam kebenaran dan takut akan Tuhan. Kehidupan Izebel menjadi contoh tentang bagaimana kesombongan, kekejaman, dan penolakan terhadap kehendak Allah pada akhirnya membawa kehancuran. Sebaliknya, bagi mereka yang setia, ada harapan dan janji keadilan.