2 Samuel 24:7

Tentang 2 Samuel 24:7

"Lalu ia pergi ke Aroer, ke sebelah kanan kota yang di lembah itu, dan ke arah Yudea ke selatan sampai ke Hebron."

Ayat 2 Samuel 24:7 ini merupakan bagian dari narasi yang menceritakan tentang sebuah peristiwa penting dalam kehidupan Raja Daud, yaitu perhitungan penduduk Israel. Peristiwa ini dicatat dalam dua kitab, yaitu 2 Samuel pasal 24 dan 1 Tawarikh pasal 21. Ayat ini secara spesifik menggambarkan salah satu arah perjalanan Daud dalam melaksanakan perintah menghitung penduduk tersebut. Meskipun terlihat sederhana, ayat ini menyimpan makna yang lebih dalam jika kita telaah konteksnya.

Ilustrasi peta yang menunjukkan arah perjalanan di tanah Israel kuno

Ilustrasi peta yang menunjukkan arah perjalanan di tanah Israel kuno

Konteks dari kisah ini adalah hukuman ilahi yang dijatuhkan kepada Israel karena dosa Daud yang menghitung penduduk. Tuhan memerintahkan Yoab, panglima perang Daud, untuk melakukan sensus di seluruh Israel, yang kemudian dilaporkan kepada raja. Tindakan ini dipandang sebagai bentuk ketidakpercayaan Daud kepada Tuhan dan ketergantungannya pada kekuatan manusia. Akibatnya, Tuhan memberikan tiga pilihan hukuman: tiga tahun kelaparan, tiga bulan melarikan diri dari musuh, atau tiga hari penyakit sampar. Daud memilih hukuman yang terakhir, yaitu penyakit sampar, dengan keyakinan bahwa jatuh ke tangan Tuhan lebih baik daripada tangan manusia.

Ayat 2 Samuel 24:7, "Lalu ia pergi ke Aroer, ke sebelah kanan kota yang di lembah itu, dan ke arah Yudea ke selatan sampai ke Hebron," memberikan detail geografis dari sensus yang dilakukan oleh Yoab dan anak buahnya. Aroer adalah sebuah kota di tepi sungai Arnon, di wilayah Moab. Bagian ini menyiratkan bahwa perhitungan penduduk dilakukan secara menyeluruh, bahkan mencakup wilayah yang jauh di luar inti kekuasaan Israel. Perjalanan ke Yudea ke selatan hingga Hebron, sebuah kota bersejarah yang penting, menunjukkan cakupan sensus yang luas.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun sensus ini merupakan awal dari sebuah cobaan berat bagi bangsa Israel, cerita ini pada akhirnya juga menyoroti kesetiaan dan belas kasihan Tuhan. Ketika penyakit sampar telah memakan banyak korban, Tuhan menyesal atas murka-Nya dan memerintahkan malaikat maut untuk menghentikan perbuatannya di atas Yerusalem. Raja Daud, yang melihat malaikat itu di atas Yerusalem, bertobat dan memohon agar hukuman itu dialihkan kepadanya dan keluarganya.

Kisah 2 Samuel 24:7, bersama dengan seluruh pasal, mengingatkan kita akan beberapa hal mendasar. Pertama, dosa, sekecil apapun dampaknya, tetap memiliki konsekuensi. Kedua, kebanggaan dan ketergantungan pada kekuatan diri sendiri dapat menjauhkan kita dari Tuhan. Ketiga, meskipun Tuhan menghukum, kasih setia dan belas kasihan-Nya selalu hadir bagi mereka yang bertobat. Perjalanan Daud dan Yoab ke berbagai penjuru negeri untuk menghitung penduduk, meskipun berujung pada malapetaka, akhirnya juga mengarah pada momen penebusan dan pemulihan iman. Ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap detail dalam narasi Alkitab memiliki makna, bahkan petunjuk geografis yang tampaknya sederhana.