2 Tawarikh 11 18: Rehobam dan Keturunannya

"Kemudian Rehabam mengambil perempuan itu jadi isteri bagi dirinya, yakni Mahalath, anak Yerimot, anak Daud, dan Abihail, anak perempuan Elyab bin Daud."

Kisah Rehobam dan Garis Keturunannya

Pasal 11 dari Kitab 2 Tawarikh menceritakan kisah penting mengenai pemerintahan Raja Rehobam, putra Salomo. Setelah kematian ayahnya, Salomo, kerajaan Israel terpecah menjadi dua: Kerajaan Israel di utara yang dipimpin oleh Yerobeam, dan Kerajaan Yehuda di selatan yang tetap setia kepada Rehobam. Ayat 11:18 secara spesifik menyoroti detail penting mengenai pernikahan Rehobam, yang menunjukkan usahanya untuk memperkuat legitimasi dan garis keturunannya, terutama dalam konteks hubungannya dengan keluarga Daud yang terhormat.

Rehobam, yang menjadi raja atas Yehuda, mengambil dua istri yang disebutkan dalam ayat ini: Mahalath, putri Yerimot, yang merupakan cucu dari Daud. Dan Abihail, putri Eliab, yang juga merupakan keturunan dari Daud. Pemilihan istri dari keluarga Daud yang terkemuka ini bukanlah kebetulan. Dalam budaya kuno, pernikahan sering kali digunakan sebagai alat untuk memperkuat aliansi politik dan memelihara garis keturunan kerajaan. Dengan menikahi perempuan-perempuan yang memiliki silsilah keluarga yang kuat dan terhormat, Rehobam berupaya untuk mengukuhkan posisinya sebagai pewaris sah tahta Daud dan untuk menunjukkan bahwa kerajaannya mewakili kelangsungan dari dinasti Daud yang diberkati.

Daud Eliab Yerimot Abihail Mahalath Rehobam

Pentingnya silsilah keluarga Daud tidak dapat dilebih-lebihkan. Daud adalah raja yang diurapi Allah, dan janji-janji ilahi dibuat untuk garis keturunannya. Dengan demikian, pernikahan Rehobam dengan putri-putri dari keluarga Daud ini membantunya untuk menunjukkan kepada rakyatnya bahwa ia adalah penguasa yang sah dan dipilih oleh Allah, yang mewarisi janji-janji yang diberikan kepada nenek moyangnya. Ini adalah upaya strategis untuk memulihkan dan memperkuat otoritasnya, terutama ketika ia menghadapi tantangan dari sepuluh suku di utara.

Ayat ini, meskipun singkat, memberikan wawasan tentang dinamika kekuasaan, pentingnya silsilah, dan upaya seorang raja untuk mempertahankan legitimasi di masa-masa penuh gejolak. Kisah Rehobam dan keturunannya kemudian menjadi bagian integral dari sejarah Kerajaan Yehuda, yang membawanya hingga kepada kedatangan Yesus Kristus, Mesias, yang juga berasal dari garis keturunan Daud. Pemilihan istri yang tepat bagi Rehobam, seperti yang dicatat dalam 2 Tawarikh 11:18, menjadi salah satu fondasi penting bagi kelangsungan dinasti Daud di Yehuda.