2 Tawarikh 20:19 - "Hendaklah Engkau Kuat dan Berani"

"Dan orang-orang Lewi dari bani orang Kehat dan bani orang Korah bangkit untuk memuji TUHAN, Allah Israel, dengan suara nyaring dan keras."
Ilustrasi musisi dan gelombang suara

Dalam firman Tuhan yang tercatat di 2 Tawarikh pasal 20, kita menemukan kisah inspiratif tentang keberanian dan iman di hadapan ancaman besar. Ketika Raja Yosafat dan seluruh umat Yehuda dihadapkan pada pasukan musuh yang begitu banyak dan kuat, ketakutan melanda. Mereka tidak memiliki kekuatan militer yang sepadan untuk menghadapi ancaman tersebut. Namun, Alkitab mencatat bahwa Yosafat tidak menyerah pada keputusasaan. Ia memilih untuk mencari Tuhan dan memohon pertolongan-Nya.

Firman Tuhan melalui Nabi Yetiel memberikan sebuah pesan yang tegas dan menguatkan: "Jangan takut dan jangan tawar hati menghadapi pertempuran besar ini, sebab ini bukan pertempuranmu, melainkan pertempuran Allah." Pernyataan ini adalah fondasi keyakinan yang menggerakkan umat untuk bertindak. Dalam ayat yang menjadi fokus kita, 2 Tawarikh 20:19, kita melihat manifestasi dari iman yang telah diperbaharui. Orang-orang Lewi, yang bertugas dalam pujian dan penyembahan di Bait Allah, bangkit. Bukan untuk memegang senjata, tetapi untuk memuji TUHAN dengan suara nyaring dan keras.

Kisah ini mengajarkan kita sebuah prinsip penting: kekuatan sejati seringkali tidak terletak pada kehebatan fisik atau persenjataan, melainkan pada kedalaman hubungan kita dengan Tuhan dan keberanian iman yang Dia berikan. Ketika kita merasa kecil, lemah, dan dihadapkan pada persoalan yang tampak mustahil, kita diingatkan untuk tidak berfokus pada keterbatasan diri, melainkan pada kuasa Allah yang tak terbatas.

Pujian dan penyembahan yang dilakukan oleh orang-orang Lewi pada saat itu bukanlah sekadar ritual, melainkan sebuah deklarasi iman yang gempita. Suara mereka yang nyaring dan keras merefleksikan keyakinan mereka bahwa Tuhan berkuasa atas segala situasi. Mereka memilih untuk memuliakan Tuhan, bahkan di tengah ancaman kematian. Tindakan ini bukan hanya untuk menguatkan hati mereka sendiri, tetapi juga untuk menyatakan kebesaran Tuhan kepada musuh-musuh mereka.

Ayat 2 Tawarikh 20:19 menjadi pengingat yang berharga bahwa dalam setiap tantangan hidup, kita memiliki pilihan. Kita bisa tenggelam dalam ketakutan dan kekhawatiran, atau kita bisa mengangkat suara kita dalam pujian dan doa, mengakui kedaulatan Tuhan. Keberanian untuk berdiri dan bersuara bagi kebenaran Tuhan, untuk memuji Dia di tengah badai, adalah kekuatan spiritual yang mampu mengubah keadaan. Marilah kita menginternalisasi pesan ini, membiarkan firman Tuhan menjadi perisai dan pedang kita, dan selalu memuji nama-Nya dengan segenap hati dan suara.